Hidup Dalam Terang (Jelajah PB 669)

2 Korintus 4:2-4

Sebagai seorang pelayan Tuhan, sebagai seorang yang memberitakan kebenaran, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang memalukan yang perlu disembunyikan. Kita adalah anak-anak terang, bukan manusia gelap. Orang yang ada di dalam Tuhan perlu terang-terangan dalam segala hal. Jika mau jujur, sebagian orang Kristen sebenarnya tidak rela untuk meninggalkan kehidupan atau kebiasaannya yang lama. Mereka menjadi Kristen dan kelihatan saleh di gereja atau depan orang lain, tetapi ternyata ada juga yang masih disembunyikannya. Ada hal-hal gelap yang masih disimpan dan ditutupinya, sehingga dia tidak benar-benar hidup merdeka. Ada hal-hal yang sebenarnya diketahui itu tidak baik, tetapi tetap dilakukan. Perlu ada keberanian untuk meninggalkan segala sesuatu yang gelap itu, sehingga kita benar-benar menjadi anak terang.

Paulus menekankan bahwa dirinya tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Tuhan. Yang disebut dengan memalsukan firman Tuhan adalah menambah-nambahi firman Tuhan. Hari ini kita memiliki firman Tuhan lengkap di tangan kita, yaitu Alkitab. Firman Tuhan itu sudah tidak perlu ditambah atau dikurangi lagi. Kita tidak perlu lagi mencari ilham. Kita tidak perlu lagi berdoa semalam suntuk atau bersemedi untuk mengetahui kehendak Tuhan. Semua kehendak dan firman Tuhan sudah lengkap tertulis di dalam Alkitab. Firman Tuhan harus disampaikan dan diberitakan setulus-tulusnya. Jika firman itu menegor orang lain, kita tetap sampaikan, tanpa perlu menutup-nutupinya.

Yang perlu kita lakukan adalah menyatakan kebenaran. Ketika kebenaran disampaikan, banyak orang yang sudah terlalu lama keluar dari kebenaran atau sudah lama melakukan kesalahan, mereka merasa dihakimi. Orang yang mengasihi Tuhan dan ingin benar di hadapan Tuhan akan berani untuk dinilai atau dihakimi. Paulus bahkan memberi contoh untuk menyerahkan diri supaya dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Tuhan.

Ketika Injil sudah diberitakan secara jelas dan tulus, tetapi ternyata tidak didengar juga, maka Injil itupun akan tertutup bagi orang-orang yang akan binasa. Ada orang-orang yang mendengar kebenaran Injil akhirnya menyerah terhadap kebenaran itu dan rela untuk melakukan kebenaran, maka ia akan menjadi orang yang dimerdekakan. Tetapi ada juga orang-orang yang mendengar kebenaran, tetapi tidak mau menyerah dengan kebenaran, maka akan ada pergulatan di dalam hidupnya, yang bisa mengakibatkan dia menjadi semakin bebal. Orang-orang seperti ini sebenarnya tidak sedang mencari kebenaran, tetapi mencari pembenaran.

Orang-orang yang binasa adalah orang-orang yang tidak mau percaya atau tidak mau menyerah pada kebenaran. Orang-orang tersebut telah dibutakan oleh ilah zaman ini. Mereka memang memutuskan untuk tidak mau menerima Injil. Mereka tidak akan bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Tuhan. Banyak hal bisa menjadi ilah zaman ini. Idola bisa menjadi berhala, menjadi pujaan orang, menjadi tujuan hidup seseorang. Ilah zaman ini bisa juga berarti hal-hal materi yang terus dicari oleh semua orang di dunia ini. Banyak orang akhirnya saling berkompetisi, siang malam mencari uang, sehingga lupa dengan hal-hal yang rohani. Orang-orang seperti ini, ruang hatinya akan dipenuhi oleh semua hal yang bersifat duniawi dan materi. Hatinya tidak tersedia lagi ruang untuk diisi firman Tuhan.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top