Roma 8:28-39
Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. Sekarang kita ada di dalam pemeliharaan-Nya. Tuhan selalu menyertai dan melindungi kita, di manapun kita berada. Saat ini tugas kita adalah setia dan belajar hidup di dalam roh. Jangan lagi kita menuruti keinginan daging, tetapi belajar menuruti keinginan roh. Kita dipanggil melalui Injil. Di dalam bahasa asli Alkitab, bunyi ayat 29 seharusnya, “Sebab semua orang yang diketahui-Nya sebelumnya (dari semula), mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Tuhan sudah mengetahui siapa saja yang akan menyambut Injil.
Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya melalui Injil. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Tuhan menginginkan semua manusia diselamatkan. Tetapi ternyata tidak semua manusia mau menerima panggilan Tuhan melalui Injil. Banyak yang lebih memilih untuk melakukan kehendak pribadi, sehingga tidak mau menerima panggilan Tuhan. Tuhan memberikan kehendak bebas itu kepada semua orang, bebas untuk memilih, mau percaya dan mengikuti panggilan Tuhan atau tidak.
Kasih Tuhan sangat besar bagi kita. Jika Tuhan ada di pihak kita, maka tidak ada seorang pun yang bisa menentang kita. Tuhan telah melakukan hal yang sangat besar. Ia bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi justru menyerahkan-Nya bagi kita semua. Jika hal itu sudah dilakukan oleh Tuhan, maka pasti akan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita, kepada orang-orang yang sudah percaya kepada-Nya. Hal yang paling besar saja diserahkan, apalagi hal-hal lain yang lebih kecil. Ini adalah wujud totalitas kasih Tuhan kepada umat manusia, termasuk kepada orang-orang yang sudah memberontak kepada-Nya. Tidak ada yang bisa merebut kita dari tangan Tuhan. Pihak luar tidak bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan.
Paulus dengan yakin mengatakan bahwa baik maut maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan, yang ada dalam Kristus Yesus. Semua itu adalah faktor dari luar kita. Tetapi, jika kita sendiri yang mau memisahkan diri dari Kristus Yesus dan menyangkal-Nya, itu hal yang berbeda. Di dalam 2 Timotius 2:12b dikatakan, “jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;”
Kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada kita tidak pernah hilan. Sebelum kita jatuh ke dalam dosa, Tuhan sudah memberikan kehendak bebas. Bahkan pada saat kita sudah percaya kepada Yesus, kehendak bebas itu tidak pernah dicabut. Artinya kita masih bebas untuk memilih, apakah mau tetap percaya kepada Tuhan atau menyangkal Dia. Barangsiapa sudah percaya kepada Yesus dan dia tetap setia di dalam Yesus, tetap tinggal di dalam Yesus, tetap hidup menurut roh bukan menurut daging, sikap hati itulah yang membuat kita tetap hidup dalam keselamatan Tuhan. Iman dan tetap setia itu adalah sikap hati, bukan perbuatan. Perbuatan kita tidak akan bisa menyelamatkan kita.
Views: 8