Roma 8:18-27
Barangsiapa mencintai kebenaran, maka kita akan mengasihi kita, orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Barangsiapa tidak mencintai kebenaran, maka mereka akan membenci kita. Perkataan mengenai menderita bersama dengan Kristus mungkin akan menakutkan banyak orang. Karena itu Paulus memberikan kekuatan bahwa penderitaan yang ada pada zaman ini tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Penderitaan yang paling dahsyat sekalipun di muka bumi ini, itu pun tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diberikan kepada kita. Kita bisa membayangkan betapa mulianya kemuliaan yang akan diberikan kepada kita itu. Orang-orang yang sudah menderita karena Kristus, mereka sangat menantikan kemuliaan Tuhan dinyatakan.
Semua orang di dunia ini mengalami penderitaan, baik penderitaan karena Yesus Kristus maupun penderitaan karena daging. Bahkan binatangpun mengalami penderitaan juga. Semua makhluk di dunia ini memiliki potensi untuk mengalami penderitaan. Orang percaya maupun orang yang belum percaya akan mengalami penderitaan yang sama, tidak ada bedanya. Tidak ada jaminan bahwa orang yang sudah percaya Yesus tidak akan sakit lagi. Kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali, saat Tuhan Yesus datang sebagai manusia, Ia ingin menyelamatkan manusia secara rohani dan jasmani. Tetapi karena Yesus ditolak, maka kedatangan Tuhan Yesus itu hanya menyembuhkan secara rohani saja, belum menyembuhkan jasmani. Nanti pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, kita akan diselamatkan secara jasmani. Saat itulah, tubuh kita akan diganti dengan tubuh kemuliaan, dan kita tidak akan pernah mengalami sakit lagi.
Kita sebagai orang percaya, kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga sama-sama mengeluh dalam hati kita karena sama-sama merasakan sakit. Sebagai orang percaya, kita bisa sakit sama seperti yang diderita oleh orang-orang yang belum percaya. Tidak ada pengecualian sama sekali. Bukan hanya manusia, tetapi binatang juga mengalami sakit. Tetapi kita juga menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Kita akan diselamatkan dalam pengharapan. Kita belum masuk Sorga, sehingga tiap-tiap hari kita hidup dalam pengharapan.
Kita sedang ada di dalam pengharapan terhadap Yesus Kristus yang akan datang itu. Di dalam 2 Korintus 1:10 dikatakan, “Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami,” Paulus tidak pernah lupa bahwa ia telah diselamatkan dan diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi, yang sudah dilihat, itu bukan pengharapan lagi. Kita sedang mengharapkan apa yang tidak kita lihat. Kita menantikannya dengan tekun.
Karena kita sudah diselamatkan, Roh Tuhan tinggal dalam diri kita, kita menjadi anak-anak Tuhan, demikian juga Roh itu membantu kita dalam kelemahan kita. Dalam hal-hal yang tidak kita sanggup, Roh akan membantu kita. Kita sebenarnya tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa. Kita biasanya berdoa sesuai dengan akal budi kita, sesuai dengan yang kita ketahui. Tetapi Roh sendiri akan berdoa untuk kita kepada Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Tuhan yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Tuhan, berdoa untuk orang-orang kudus. Mungkin ada orang-orang yang tidak bisa berkata-kata, maka Roh telah membantu menyampaikan semua keluhannya kepada Tuhan.
Views: 8