Pendahuluan Surat Roma (Jelajah PB 524)

Roma 1:1-11

Surat Roma ditulis oleh rasul Paulus. Dalam surat ini, pertama-tama Paulus memperkenalkan dirinya sebagai hamba Kristus Yesus yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil. Diperkirakan Paulus menulis surat Roma ini ketika ia berada di kota Korintus, sekitar tahun 57 Masehi. Beberapa indikasi bahwa surat Roma ini ditulis di Korintus, yaitu adanya Febe yang membawa surat ini (Roma 16:1-2). Di dalam Roma 16:23, Paulus juga menitipkan salam dari Gayus yang pada waktu itu rumahnya dipakai untuk tempat tinggal Paulus. Gayus adalah orang Korintus.

Injil yang disampaikan oleh Paulus telah dijanjikan oleh Tuhan sebelumnya dengan perantaraan para nabi-nabi Tuhan dalam kitab suci, yaitu berita tentang Tuhan Yesus yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud. Artinya, Injil sendiri sudah diberitakan sejak Perjanjian Lama. Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan sudah berjanji akan kirim seorang Juruselamat kepada manusia di dunia ini. Injil (kabar baik) ini menyatakan bahwa dosa manusia sudah ditanggung oleh Yesus Kristus. Janji ini sudah dituliskan oleh kitab Perjanjian Lama melalui perantaraan para nabi. Menurut daging, Yesus Kristus adalah keturunan Daud, sedangkan menurut Roh, Yesus Kristus adalah Anak Allah. Secara daging, silsilah Yesus Kristus bisa ditelururi dari Yusuf dan Maria. Sedangkan menurut Roh, Yesus bisa ditelusuri atau dibuktikan melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati.

Dengan perantaraan Yesus Kristus, Paulus menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada Tuhan. Jika saat ini kita sudah menjadi orang yang percaya kepada Yesus Kristus, maka kita juga harus taat kepada-Nya. Orang-orang Roma juga termasuk di antara mereka, yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. Mereka dipanggil dengan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil adalah pemanggilan bagi orang-orang berdosa. Ketika kita menerima panggilan Injil, lalu bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka kita menjadi orang kudus. Pada saat itu, orang yang bertobat dan percaya sedang mengaminkan bahwa Yesus sedang menggantikannya mati di atas kayu salib, selanjutnya orang tersebut hidup untuk menggantikan Yesus hidup, yaitu hidup bagi Yesus Kristus.

Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, maka sebenarnya kita sedang ganti posisi. Posisi Yesus Kristus yang kudus juga menjadi posisi kita. Karena itulah Paulus menyebut bahwa orang-orang percaya adalah orang-orang kudus. Orang-orang kudus tidak ditentukan hanya untuk beberapa orang saja, tetapi untuk semua orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Kepada orang-orang yang telah memberi tanggapan terhadap panggilan Injil, maka kasih karunia Tuhan serta damai sejahtera akan menyertai mereka.

Paulus juga mengucap syukur kepada Tuhan atas orang-orang Roma, sebab telah tersiar kabar tentang iman mereka ke seluruh dunia. Sepertinya, jemaat di Roma ini didirikan oleh orang-orang yang ada di sana karena mendengar Injil dari orang Kristen lain. Para rasul belum pernah sampai di Roma. Bahkan rasul Paulus juga belum sampai di Roma. Paulus selalu berdoa untuk jemaat yang ada di kota Roma. Tuhan menjadi saksi atas hal tersebut. Paulus juga berdoa supaya dia mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dengan jemaat-jemaat di Roma. Ini membuktikan bahwa Paulus sendiri belum pernah bertemu dengan jemaat-jemaat di Roma. Paulus ingin datang kepada mereka dan ingin mengajar mereka tentang firman Tuhan. Paulus ingin supaya orang-orang Roma bisa menjadi orang Kristen yang penuh pengertian.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top