Orang Yahudi yang Tegar Tengkuk (Jelajah PB 523)

Kisah Para Rasul 28:17-31

Tiga hari setelah Paulus sampai di Roma, dia memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi. Paulus menjelaskan kepada mereka bahwa dia tidak berbuat kesalahan apapun terhadap bangsa Yahudi dan terhadap adat istiadat nenek moyang orang Yahudi. Tetap Paulus ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Pada saat Paulus diperiksa oleh orang-orang Roma, mereka bermaksud untuk melepaskan Paulus, karena tidak mendapatkan kesalahan apapun pada Paulus yang setimpal dengan hukuman mati. Biasanya, yang naik banding ke Kaisar bukan orang-orang yang dituntut hukuman penjara. Yang naik banding ke Kaisar adalah orang-orang yang ditutut hukuman mati.

Karena orang-orang Yahudi menentang pengadilan yang ada di Yerusalem dan Kaisarea, maka terpaksa Paulus naik banding kepada Kaisar. Paulus berkata bahwa justru karena pengharapan Israel akan Mesias, maka Paulus diikat dan dibelenggu. Ternyata orang-orang Yahudi di Roma tidak menerima surat dari Yudea tentang Paulus dan tidak seorang pun ada yang datang memberitakan tentang hal-hal jahat mengenai Paulus. Meskipun demikian, mereka ingin mendengar secara langsung dari Paulus mengenai Yesus Kristus. Ternyata berita Injil di mana-mana selalu mendapatkan perlawanan. Kekristenan menyerukan pertobatan. Orang yang bertobat pasti bersukacita, tetapi orang yang tidak mau bertobat pasti melawan.

Mereka menentukan satu hari untuk Paulus. Pada hari yang telah ditentukan itu, datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat Paulus. Paulus menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi, Paulus berusaha untuk meyakinkan mereka tentang Yesus Kristus. Semuanya dijelaskan oleh Paulus secara lengkap dan berlangsung dari pagi sampai sore. Dari mereka, ada yang dapat diyakinkan oleh perkataan Paulus, tetapi ada juga yang tetap tidak percaya.

Akhirnya pertemuan itu bubar dan tidak ada kesepakatan atau kesesuaian di antara mereka. Memang tidak pernah ada pertobatan besar-besaran atau bersamaan. Selalu saja ada orang yang tidak percaya dengan pemberitaan Injil dan hal tersebut sangat wajar. Pertobatan adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Sementara mereka bubar, Paulus berkata: “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”

Karena orang-orang Yahudi tidak mau percaya kepada Mesias secara nasional, maka berita Injil ini juga disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya. Orang-orang Yahudi akhirnya pergi dengan pemahaman yang berbeda-beda. Paulus tinggal di rumah itu selama dua tahun. Selama itu, Paulus tidak mendapatkan tuntutan sama sekali dari orang-orang Yahudi. Dia menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil kepada semua orang yang datang kepadanya. Dengan kisah ini, Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus dan kita semua, bahwa pemberitaan Injil dilakukan tanpa ada cacat ataupun kekerasan. Paulus memberitakan Injil dengan kemurnian serta ketulusan hati.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top