Jelajah PB 295 (Lukas 23:26-32)

Yesus ditangkap pada malam hari dan semalaman Yesus dibawa ke beberapa tempat, yaitu ke Imam Besar Kayafas, lalu membawanya ke hadapan Pilatus, Pilatus kemudian mengirim Yesus ke Herodes, lalu Herodes kembali mengirim Yesus ke Pilatus. Semalaman Tuhan Yesus tidak tidur. Selain itu Tuhan Yesus mendapatkan hukuman cambuk, dipukul, diolok-olok, diludahi, dihina, ditendang serta disiksa dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Sebagai manusia seutuhnya, Tuhan Yesus mengalami kelemahan secara jasmani. Setiap orang yang diperlakukan demikian pasti kondisi tubuhnya sangat lemah dan kesakitan.

Dalam kondisi seperti itu, Tuhan Yesus masih dipaksa untuk memikul salib yang nantinya akan dipakai untuk menyalibkan Dia. Kayu salib adalah kayu yang berat dan kasar. Dalam keadaan kesakitan, kelelahan, kelaparan dan juga kantuk karena tidak tidur, Tuhan Yesus harus memikul salib itu menuju ke atas bukit Golgota. Dalam perjalanan, ada seseorang yang bernama Simon dari Kirene. Melihat Tuhan Yesus kepayahan memikul salib itu, maka para tentara memaksa Simon memikul salib Yesus itu.

Hukuman salib adalah hukuman yang paling mengerikan dan sangat tidak manusiawi. Setiap orang yang melakukan kesalahan besar dan fatal akan menerima hukuman ini. Mereka harus memikul salib mereka sendiri ke tempat penyaliban, sebelum akhirnya mereka dipakukan di atas kayu salib. Karena itulah Tuhan Yesus pernah berkata bahwa barangsiapa yang tidak mengikut salibnya dan mengikut Yesus, ia tidak layak untuk menjadi murid Yesus. Kita disuruh untuk memikul salib diri kita sendiri. Artinya kita harus sanggup dan sadar bahwa diri kita adalah orang berdosa dan sudah dijatuhi hukuman mati.

Simon dari Kirene ini sebenarnya tidak memikul salibnya sendiri. Pada saatnya nanti Simon akan memikul salibnya sendiri, jika pada akhirnya dia memilih untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Sementara itu sejumlah perempuan mengikut Yesus serta menangis dan meratapi Yesus. Pada saat itulah Yesus berpaling kepada para perempuan dan berkata kepada mereka supaya mereka tidak menangisi Yesus tetapi harusnya mereka menangisi diri mereka sendiri serta anak-anak mereka. Tuhan Yesus mengatakan hal tersebut karena Tuhan Yesus sudah menubuatkan dan sudah tahu bahwa Yerusalem akan hancur. Pada tahun 70-an Masehi, kota Yerusalem mengalami malapetaka yang sangat dahsyat. Bait Allah dan kota Yerusalem akan habis terbakar. Kota Yerusalem akhirnya menjadi kota perbantahan sepanjang zaman. Sampai hari ini kota Yerusalem menjadi rebutan bagi orang-orang. Siapa saja yang tinggal di kota tersebut, akan mengalami kesengsaraan karena sewaktu-waktu pasti terjadi perebutan dan peperangan yang mengerikan.

Pada saat kesusahan itu tiba, maka orang yang mengandung atau sedang menyusui akan mengalami hal yang buruk. Mereka akan susah untuk melarikan diri atau menyelamatkan diri. Menjelang akhir zaman nanti, kota Yerusalem akan mengalami kondisi yang dahsyat kembali. Orang-orang pada waktu itu akan berkata kepada gunung-gunung supaya gunung-gunung itu runtuh dan menimpa mereka. Hal itu terjadi karena kesesakan dan penganiayaan yang dahsyat.

Bersama Tuhan Yesus, digiring juga dua orang lain, yaitu dua orang penjahat yang dihukum mati bersama-sama dengan Yesus. Peristiwa ini menggenap apa yang telah dinubuatkan, bahwa Mesias akan disalibkan bersama-sama dengan penjahat.

Views: 8

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top