Jelajah PB 294 (Lukas 23:13-25)

Setelah Yesus dikembalikan kepada Pilatus, akhirnya Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan para pemimpin serta rakyat Yahudi. Semakin ramai orang yang datang ke tempat itu. Tentu yang datang dan berkumpul di situ adalah orang-orang yang sudah benci dengan Yesus. Pilatus berkata kepada orang banyak itu bahwa memang Pilatus tidak menemukan kesalahan yang telah diperbuat oleh Yesus. Tuduhan mereka adalah Yesus sebagai penyesat. Demikian juga Herodes tidak menemukan kesalahan apapun, sehingga Herodes mengirimkan Yesus kembali ke Pilatus. Tidak ada perbuatan apapun yang telah dilakukan oleh Yesus yang dianggap salah. Tidak ada alasan Yesus mendapatkan hukuman mati. Memang kesalahan yang dituduhkan sangat banyak, tetapi tuduhan itu tidak terbukti sama sekali.

Pilatus memutuskan untuk menghajar Yesus kemudian melepaskan-Nya. Ketika memutuskan hal tersebut, Pilatus sebenarnya sudah tidak lagi berpihak kepada kebenaran. Pilatus melakukan itu karena di dalam dirinya mengalami ketakutan karena mendapat tekanan dari orang banyak tersebut. Ini adalah perlakuan yang tidak adil, menghajar atau menghukum seseorang yang tidak memiliki kesalahan apapun.

Setiap hari raya Paskah, pemerintah Romawi membebaskan satu orang yang sedang ditahan di dalam penjara sesuai dengan permintaan masyarakat sebagai hadiah. Biasanya masyarakat akan meminta orang yang mereka anggap telah salah ditahan oleh pemerintah atau salah dipenjarakan. Tetapi ternyata kali ini tidaklah demikian. Pilatus sebenarnya juga ingin melepaskan Yesus. Karena itulah Pilatus memberikan pilihan yang sebenarnya tidak akan mungkin dipilih oleh masyarakat pada saat yang baik. Ada seorang penjahat besar yang berbahaya bernama Barabas. Barabas dipenjara karena telah melakukan pemberontakan dan pembunuhan. Pilatus memberikan pilihan kepada masyarakat tersebut, apakah Pilatus membebaskan Yesus atau Barabas.

Kali ini masyarakat memilih orang yang tidak memiliki kesalahan untuk dihukum mati dan memilih penjahat besar yang berbahaya untuk dibebaskan. Pikiran sehat mereka sudah tidak ada lagi. Yang ada di dalam hati dan pikiran mereka hanyalah kedengkian yang sebenarnya akan membuat mereka celaka. Pilihan ini di luar dugaan Pilatus.

Jika masyarakat memiliki mental seperti itu, lebih memihak orang jahat daripada orang benar, maka masyarakat itu sesungguhnya sudah hancur secara moral. Karena itulah kita perlu berdoa bagi orang banyak, supaya mereka mau mendengarkan Injil, supaya mereka mau bertobat. Orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus, hidupnya akan lebih tertata karena firman Tuhan memiliki standar tertinggi dalam hal moral dan tingkah laku sehari-hari.

Mungkin mereka sudah mendapatkan pengajaran yang salah, yaitu pengajaran dari Iblis, sehingga hati mereka penuh dengan kejahatan dan kebencian. Kebencian itu akan memuncak pada akhir zaman. Kecenderungan manusia semakin hari semakin jahat. Tuhan sudah melakukan banyak cara supaya manusia bisa kembali ke jalan yang benar. Tetapi pada akhirnya, keputusan masing-masing pribadilah yang menentukan. Akhirnya mereka menang dengan teriak mereka, untuk menyalibkan Tuhan Yesus. Mereka bukan menang karena argumentasi yang masuk akal. Mereka menang karena lebih banyak dan teriakannya lebih kencang. Tetapi kemenangan itu adalah kemenangan yang semu.

Views: 13

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top