Jelajah PB 292 (Lukas 23:1-7)

Semua orang yang mencari-cari kesalahan Yesus tersebut akhirnya membawa Yesus menghadap Pilatus. Mereka ingin menuntut Yesus diberi hukuman mati, bukan hanya sekedar ditahan atau dihukum cambuk saja. Raja wilayah sendiri tidak diperbolehkan untuk menghukum mati seseorang. Yang diperbolehkan untuk memberi hukuman mati adalah gubernur, yaitu wakil dari pemerintah pusat Romawi. Karena itulah mereka menyerahkan Yesus kepada Pilatus.

Sesampai di hadapan Pilatus, Yesus kemudian diperiksa oleh Pilatus dengan seksama. Sedangkan orang-orang yang membawa Yesus ke tempat itu terus menuduh Yesus dengan tuduhan palsu. Orang-orang itu sering bertemu Yesus sebelumnya dan sering menguji Yesus, tetapi tetap saja mereka tidak bisa mendapatkan kesalahan Yesus. Mereka menuduh Yesus di depan Pilatus bahwa Yesus menyesatkan bangsa Yahudi. Padahal ini sebenarnya adalah masalah keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan adalah hak asasi manusia yang tidak bisa dipaksakan kepada orang lain.

Mereka juga memberikan tuduhan palsu bahwa Yesus melarang orang-orang membayar pajak kepada Kaisar. Hal itu mereka tuduhkan juga karena mereka pernah mendengar Yesus berkata supaya memberikan apa yang wajib diberikan kepada Kaisar dan memberikan apa yang wajib diberikan kepada Tuhan. Tetapi dari pernyataan tersebut sebenarnya tidak ada Yesus melarang orang untuk membayar pajak. Kita bisa melihat bahwa orang-orang jahat selalu membuat tuduhan palsu. Mereka melakukan itu dengan sengaja dan seringkali berhasil, sehingga orang-orang yang baik dan benar akhirnya mendapatkan penghukuman yang seharusnya tidak mereka terima.

Dari zaman ke zaman, tidak mudah untuk mendapatkan keadilan. Bahkan termasuk di pengadilan pun, orang-orang akan sulit untuk mendapatkan keadilan. Bukan rahasia lagi jika sebuah perkara bisa diperjualbelikan. Orang yang benar menjadi salah dan sebaliknya, orang yang salah bisa dibenarkan. Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak perlu mentaati hukum. Lebih baik ada hukum dan ada pengadilan, daripada tidak ada sama sekali. Jika kita merasa diperlakukan tidak adil pada masa sekarang, kita masih mempunyai pengharapan bahwa akan ada pengadilan yang paling adil, yaitu nanti di pengadilan terakhir.

Orang banyak itu juga mempersoalkan tentang pengakuan Yesus sebagai Kristus yang adalah Raja atau Mesias. Ketika Pilatus mempertanyakan itu, Yesus berkata bahwa Dia adalah Raja orang Yahudi. Selama Pilatus memeriksa Yesus, Pilatus tidak mendapatkan kesalahan apapun pada Yesus. Ketika Pilatus mengatakan itu, justru orang banyak itu makin kuat mendesak dan memberikan tuduhan bahwa Yesus memang mengajarkan kesesatan kepada orang-orang di seluruh Yudea, dimulai dari Galilea sampai Yerusalem.

Ketika Pilatus tahu bahwa Yesus adalah orang dari Galilea, maka Yesus dikirim oleh Pilatus ke Herodes. Herodes adalah Herodes Pilipus yang menjadi raja di daerah Galilea. Pada saat itu Herodes kebetulan ada di Yerusalem. Sekalipun Pilatus adalah gubernur bagi seluruh wilayah Yudea, tetapi demi menghormati Herodes, maka dia menyerahkan Yesus kepada Herodes. Pilatus berpikir bahwa Yesus cukup diadili oleh Herodes, karena memang Pilatus sendiri tidak mendapati kesalahan apapun pada Yesus. Bagi Pilatus ini bukan masalah politik. Ini adalah masalah agama atau kepercayaan yang sebenarnya bisa diselesaikan antar mereka saja.

Views: 11

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top