Jelajah PB 276 (Lukas 20:3-8)

Kita patut menyadari bahwa pada saat ini ternyata banyak orang-orang yang lebih keras kepala daripada para imam dan ahli Taurat pada waktu Tuhan Yesus. Sudah jelas bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi tetap saja ada sekelompok orang yang tidak mau mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Tuhan sudah datang ke dunia, melawat umat-Nya, menjadi sama dengan manusia, mengosongkan diri-Nya menjadi sama seperti hamba. Dia menghambakan Diri-Nya, bahkan taat sampai mati di kayu salib. Hal yang seperti itu pun ternyata banyak juga yang belum mau percaya bahwa Yesus adalah Mesias, atau Juruselamat, atau Tuhan yang sedang melawat umat-Nya.

Ketika para pemimpin Yahudi bertanya mengenai kuasa Yesus, mereka sebenarnya tidak sedang ingin mencari kebenaran, tetapi sedang menjebak atau menguji Tuhan Yesus. Mereka sedang dipenuhi dengan rasa iri hati, karena banyak orang-orang Yahudi yang mau mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus. Mereka juga sulit menerima bahwa Yesus adalah Tuhan, karena mereka tahu dari mana Yesus berasal dan bagaimana orang tua Yesus sebagai manusia. Tuhan Yesus memberi jawab kepada mereka dengan mengajukan pertanyaan mengenai baptisan Yohanes, apakah dari Tuhan atau dari manusia?

Tuhan Yesus sengaja untuk mengaitkan pelayanan-Nya dengan pelayanan Yohanes Pembaptis. Pelayanan Yesus dan Yohanes Pembaptis itu satu paket. Jika mereka tidak mau menerima pelayanan Yohanes Pembaptis, mereka juga tidak akan mau menerima pelayanan Tuhan Yesus. Demikian juga sebaliknya. Jika mereka mau menerima pelayanan Yohanes Pembaptis, mereka juga harus menerima pelayanan Yesus Kristus. Karena itu, sangat masuk akal jika sebenarnya gereja dimulai dari baptisan Yohanes Pembaptis. Semua murid Yesus sepertinya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, karena Tuhan Yesus sendiri tidak membaptis. Bahkan pengganti Yudas Iskariot, yaitu Matias, salah satu syarat penggantian murid tersebut juga dikaitkan dengan baptisan Yohanes Pembaptis dan ikut rombongan sejak saat itu.

Untuk menjawab pertanyaan Tuhan Yesus, mereka berunding, “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, seluruh rakyat akan melempari kita dengan batu, sebab mereka yakin, Yohanes adalah seorang nabi.” Saat berunding, mereka bukan memutuskan untuk mencari kebenaran. Mereka sedang mencari aman. Mereka tidak mau dirugikan secara duniawi. Mereka adalah orang-orang yang mencari keuntungan duniawi dengan berkedok rohani. Zaman sekarang pun banyak yang demikian. Kita akan mudah menemui orang-orang yang mencari keuntungan materi dengan menggunakan nama Yesus.

Akhirnya mereka menjawab bahwa mereka tidak tahu dari mana baptisan itu. Yesus kemudian menjawab mereka, “Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.” Tuhan Yesus tahu bahwa hati mereka tidak sedang mencari kebenaran. Mereka bertanya bukan untuk kebenaran. Mereka bertanya untuk kepuasan hati mereka. Banyak orang yang datang kepada Tuhan Yesus dengan sikap yang demikian. Banyak orang mempelajari Alkitab dengan sikap yang demikian. Mereka bukan mencari kebenaran, tetapi mencari kesenangan hati mereka. Orang-orang yang demikian tentu tidak akan pernah mendapatkan jawaban kebenaran, karena tujuannya memang bukan kebenaran.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top