Jelajah PB 275 (Lukas 20:1-2)

Pada saat itu para imam-imam kepala, para ahli Taurat serta para tua-tua Yahudi mempersoalkan tentang kuasa yang saat itu dipakai oleh Tuhan Yesus, khususnya kuasa untuk melakukan tanda-tanda dan mujizat. Sebenarnya, ketika mereka memiliki rasa ingin tahu, itu adalah awal dari seseorang untuk mencari kebenaran. Ketika seseorang mempertanyakan sesuatu, sebenarnya itu tidak salah dan kita tidak perlu curiga tentang semua itu. Jika kita mengetahui dan bisa menjawab, kita bisa menjawab dengan baik. Yang penting, pertanyaan itu disampaikan dengan baik, seperti seseorang yang sedang mencari kebenaran atau informasi tertentu.

Para imam kepala, para ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, mereka saat itu berposisi sebagai para pemimpin bangsa. Mereka sebenarnya mewakili bangsa Yahudi secara keseluruhan. Sikap mereka terhadap Yesus Kristus juga mewakili sikap seluruh orang Yahudi. Ketika mereka menolak Yesus Kristus sebagai Mesias, maka seluruh orang Yahudi juga sedang menolak Yesus sebagai Mesias. Memang pada saat itu, sepertinya rakyat Yahudi menerima Yesus dengan baik. Mereka bisa menerima Yesus menyembuhkan orang sakit, mereka juga menikmati banyak hal yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tetapi ternyata, para pemimpin mereka tidak bisa menerima Yesus dengan baik.

Pada saat itu, setelah masuk ke Yerusalem, Yesus terus menerus mengajar di Bait Allah. Tuhan Yesus tidak takut dengan segala sesuatu yang bisa mengancam Dia. Dia tahu bahwa waktunya sangat singkat. Akan segera tiba saatnya, Yesus akan dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi tersebut melalui kekaisaran yang berkuasa pada saat itu. Ketika Tuhan Yesus mengajar terus menerus, sepertinya para pemimpin Yahudi juga mendengar pengajaran dari Tuhan Yesus. Karena itulah mereka bertanya mengenai kuasa yang dimiliki oleh Tuhan Yesus.

Mereka bertanya demikian, “Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu kepada-Mu!” Ketika mereka bertanya seperti ini, mereka sedang menampakkan kebebalan mereka. Di dalam Yesaya 35:5-6 sudah dinubuatkan bahwa jikalau Mesias datang, Dia akan melakukan mujizat. Harusnya para imam dan ahli Taurat sudah tahu tentang nubuatan itu dan mereka tinggal memastikan dengan pikiran yang jernih. Itu yang pernah dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, dia mengurus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus. Ketika Yesus memberitahu tentang hal yang sebenarnya, Yohanes Pembaptis langsung mengerti dan percaya.

Tipe orang-orang seperti pemimpin Yahudi ini bahkan ada sampai pada zaman sekarang. Banyak orang saat ini sepertinya pintar dan terpelajar, tetapi tidak mencari kebenaran. Banyak yang menyelidiki bukan untuk mengetahui kebenaran, tetapi untuk mencari pembenaran tentang segala sesuatu yang sudah dilakukannya. Nubuatan sudah dikatakan sebelumnya dan seharusnya mereka mengetahui semuanya itu. Tetapi mereka tetap memilih untuk tidak mau tahu. Sampai saat ini pun masih saja ada kelompok orang yang tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka tidak mau berusaha untuk menyelidiki Alkitab, padahal di dalam Alkitab sangat jelas bahwa beberapa kali Tuhan Yesus membiarkan dan mengizinkan para murid menyembah kepada-Nya. Sudah dijelaskan bahwa kita tidak boleh menyembah apapun dan siapapun, selain menyembah kepada Tuhan. Ketika Yesus membiarkan dirinya disembah oleh orang, pada saat itu sebenarnya Yesus sedang menyatakan bahwa Dialah Tuhan yang “sedang melawat umat-Nya” itu.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top