Jelajah PB 272 (Lukas 19:11-27)

Masih di rumah Zakheus, Yesus melanjutkan pengajaran-Nya. Kali ini Yesus mengajarkan dengan menggunakan perumpamaan uang mina. Pada waktu itu Yesus sudah berada dekat Yerusalem dan mereka menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Mereka menyangka bahwa kerajaan Daud akan segera terjadi atau segera dimulai. Lalu Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang bangsawan yang berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Bangsawan itu memanggil sepuluh hamba supaya mereka menjadi hamba yang setia sambil menunggu kepulangannya. Sepuluh hamba itu diberikan sepuluh mina. Satu mina memiliki nilai sekitar seratus dinar. Satu dinar adalah upah satu hari pada zaman itu. Dengan mina tersebut, mereka disuruh untuk mengusahakannya dengan baik.

Yesus sedang mengumpamakan bahwa Dialah sang bangsawan itu, yang akan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan sebagai raja. Memang Tuhan Yesus akan pergi kepada Bapa-Nya, kembali ke sorga untuk dinobatkan sebagai Raja segala raja. Pada saatnya nanti, Dia akan kembali untuk mendirikan kerajaan Daud yang dijanjikan, yaitu kerajaan seribu tahun. Ini adalah kerajaan yang Tuhan janjikan kepada Daud, yaitu bahwa salah satu keturunannya akan menjadi Raja untuk selama-lamanya. Raja itu akan memerintah di kota Yerusalem. Tuhan tidak pernah membatalkan janji ini.

Di Kisah Para Rasul 1, para murid Yesus bertanya, “Tuhan, maukan Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan berkata bahwa mereka tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Janji ini tidak dibatalkan, tetapi ditegaskan bahwa ada masa dan waktu yang ditetapkan oleh Bapa. Tuhan Yesus akan kembali ke bumi untuk memanggil hamba-Nya, yang pernah diberikan mina oleh Dia.

Hamba-hamba-Nya memberikan kembali mina yang sudah pernah diberikan oleh Tuhan Yesus. Bahkan mereka menghasilkan mina-mina yang lain. Hamba-hamba yang bisa menghasilkan mina tersebut mendapatkan hadiah dari Tuhan Yesus. Tetapi ternyata ada juga hamba yang tidak menghasilkan mina sama sekali. Hamba tersebut mengembalikan mina yang pernah diberikan kepadanya dan tidak menghasilkan mina yang lain. Mina yang dikembalikan itu akhirnya diberikan kepada hamba yang bisa menghasilkan sepuluh mina.

Mina atau talenta ini bukan bakat. Di dalam 2 Korintus 6:1 dikatakan mengenai kasih karunia. Setiap orang mendapatkan kasih karunia yang berbeda-beda. Tetapi berapapun kita mendapatkan kasih karunia itu, maka kita harus menjalaninya dengan setia. Dalam hal kasih karunia ini, ada orang yang mendapat kesempatan lebih, tetapi juga ada yang kurang. Kepada orang-orang yang mendengarkan berita Injil, kasih karunia diberikan kepada mereka lebih daripada orang yang jarang atau tidak pernah mendengar berita Injil. Jika kita tidak bertanggungjawab atas kasih karunia yang diberikan kepada kita, maka Tuhan akan menuntut. Orang yang lahir di muka bumi ini, sekurang-kurangnya mereka diberikan satu mina. Mereka dapat mengetahui adanya Tuhan melalui alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan. Jika ada orang yang tidak mau percaya kepada Tuhan, mereka adalah orang yang menyia-nyiakan mina. Daripadanya kasih karunia itu akan diambil dan diberikan kepada orang lain. Sedangkan orang itu sendiri akhirnya binasa.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top