Jelajah PB 255 (Lukas 16:10-13)

Di sini Tuhan Yesus masih melanjutkan pengajarannya mengenai Mamon. Jika kita tidak setia memanfaatkan Mamon yang tidak jujur (Mamon yang bisa menjerat) ini untuk menjalin persahabatan dengan pemilik kemah abadi, tidak setia memakainya untuk pelayanan dan pekerjaan Tuhan, maka kita tidak akan pernah mendapatkan harta yang sesungguhnya. Harta yang sesungguhnya adalah yang ada di sorga. Harta yang ada pada kita saat ini adalah sementara. Harta yang ada pada saat ini akan berlalu dan lenyap. Materi tidak ada yang kekal.

Kalau kita dititipkan berkat untuk pekerjaan Tuhan, harusnya kita gunakan itu untuk pekerjaan Tuhan. Jangan kita menahannya atau menggunakannya untuk kebutuhan kita sendiri. Di dalam penghasilan kita setiap hari atau setiap bulan, Tuhan titipkan berkat-Nya untuk pekerjaan Tuhan di dunia ini. Tuhan mengasihi pekerjaan-Nya di dunia ini. Tuhan mau supaya pemberitaan Injil dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan sebanyak-banyaknya. Renungan ini seharusnya menjadi salah satu sarana yang efektif supaya orang-orang bisa rajin membaca Alkitab dan merenungkan firman Tuhan secara berurut dan teratur.

Barangsiapa tidak setia dalam perkara kecil, dia pun tidak akan bisa setia dalam perkara besar. Barangsiapa tidak benar dalam perkara kecil, dia juga tidak akan benar dalam perkara besar. Seorang hamba tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Kita tidak bisa mengabdi kepada Tuhan sekaligus kepada Mamon.

Dalam diri kita, kita harus memastikan dan memutuskan, kita mengabdi kepada siapa. Kita memilih untuk mengabdi kepada Tuhan atau mengabdi kepada dunia ini dengan segala materi yang ada. Seharusnya, orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, bukan lagi hamba dunia. Seharusnya kita bukan hamba Mamon lagi. Kita seharusnya adalah hamba Tuhan. Tuhan yang Maha Baik, tidak akan pernah memperbudak kita. Tuhan sudah membebaskan dan memerdekakan kita. Ketika kita sudah merdeka, maka keputusan ada pada kita, karena kita diberi kebebasan. Ketika kita memilih, selalu ada konsekuensi dan resikonya. Setelah Tuhan membebaskan kita, apakah kita tetap menghambakan diri kepada Tuhan atau justru kembali menjadi hamba Mamon?

Karena itu Yesus berkata bahwa kita tidak akan bisa menjadi hamba Tuhan sekaligus menjadi hamba Mamon. Harus pilih salah satu. Jika kita sadar bahwa kita tidak mau menjadi hamba Mamon, seharusnya kita rela untuk memperhambakan diri kepada Tuhan, meskipun Tuhan sendiri sudah membebaskan dan memerdekakan kita. Dengan demikian, seharusnya kita menggunakan segala sesuatu untuk kepentingan sorgawi, sedangkan untuk kepentingan duniawi, secukupnya saja. Jika kita tidak terlalu percaya dengan adanya sorga, maka segala sesuatu akan kita habiskan untuk hal-hal yang duniawi saja. Jika kita yakin ada sorga dan kita akan menuju ke sana, maka kita akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk tinggal di sana.

Dari sini kita bisa melihat bahwa orang yang masuk ke dalam sorga ternyata tidak mempunyai posisi yang sama, demikian juga dengan yang masuk di neraka. Apa yang diperbuat selama di bumi setelah dia percaya kepada Yesus, akan dihitung sebagai hadiah (atau istilah di dalam Alkitab disebut mahkota). Karena itu di dalam Wahyu 14:13 dikatakan, “Berbahagia orang yang mati di dalam Tuhan, mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka dan segala perbuatan mereka menyertai mereka.” Perbuatan tidak menyelamatkan, tetapi perbuatan yang baik setelah dia bertobat ternyata dihitung oleh Tuhan.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top