Jelajah PB 224 (Lukas 10:13-20)

Di mana kita tinggal, itu akan mempengaruhi keselamatan jiwa kita. Tidak ada seorangpun yang bisa masuk sorga selain yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Roma 10:13-15 dikatakan, “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?”

Bagaimana dengan nasib mereka yang tinggal di hutan, yang tidak mendengar berita tentang keselamatan dari Tuhan? Menurut Alkitab, mereka tidak akan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Sorga, karena pasti mereka belum bertobat dan percaya kepada Yesus. Karena itulah, maka di awal renungan ini dikatakan bahwa di tempat di mana kita tinggal akan mempengaruhi keselamatan jiwa kita. Jika kita tinggal di tempat yang tidak pernah ada berita keselamatan, maka celakalah kita. Tempat di mana kita tinggal akan sangat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Bangsa Yahudi mendapat keistimewaan, karena mereka adalah tiang penopang dan dasar kebenaran di zaman Perjanjian Lama. Jika orang Yahudi mau menerima Yesus sebagai Mesias dan Juruselamat, sebenarnya Khorazim dan Betsaida juga mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk diselamatkan, bukan untuk mendapatkan kutukan. Bukan hanya itu saja, tetapi bangsa-bangsa lain juga akan mendapatkan berkat. Jika bangsa Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias, Sidon dan Tirus akan tetap menerima berita Injil, meskipun waktunya akan lebih lambat. Di kota Antiokhia, yang dekat dengan kota Sidon dan Tirus, pada akhirnya juga berdiri satu jemaat. Mereka adalah jemaat yang sangat antusias dalam penginjilan.

Pada saat kita memberitakan Injil, ternyata ada orang yang menolak kita, sebenarnya orang tersebut tidak sedang menolak kita. Mereka juga menolak para rasul yang menyaksikan Injil itu dan mereka juga menolak Yesus. Ketika mereka menolak Yesus, maka mereka tidak akan pernah mendapatkan keselamatan. Bukan hanya menolak Yesus, tetapi juga menolak Bapa di Sorga. Orang-orang seperti ini tidak akan mendapatkan kesempatan untuk selamat.

Ketujuh puluh murid yang diutus oleh Tuhan Yesus itu akhirnya kembali kepada Yesus dengan gembira. Mereka bersukacita karena mereka diberikan kuasa oleh Yesus Kristus. Yesus mengatakan bahwa Dia melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Kuasa-kuasa itu diberikan oleh Tuhan Yesus kepada mereka supaya tidak ada yang membahayakan mereka.

Di ayat 20 adalah pernyataan yang penting. Kita harus bersukacita bukan karena hal-hal yang nampak atau hal-hal yang jasmaniah atau duniawi. Sebagai orang percaya, jangan sampai kita bersukacita karena mempunyai kuasa-kuasa supra-natural. Kuasa-kuasa itu akan menjebak kita untuk menjadi orang-orang yang tidak tulus dalam pelayanan. Kuasa-kuasa itu membuat kita lebih terkenal daripada Tuhan Yesus. Orang-orang akan lebih percaya kepada kita daripada percaya kepada Tuhan Yesus. Yang dicari oleh orang-orang bukan lagi Yesus, tetapi kita, yang memiliki kuasa itu. Karena itu Yesus memberi penekanan bahwa kita harus bersukacita karena nama kita ada terdaftar di sorga. Ini lebih dari segala-galanya yang ada di muka bumi ini.

Views: 60

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top