Jelajah PB 214 (Lukas 8:40-56)

Ada seseorang yang bernama Yairus, mempunyai seorang putri yang berusia sekitar dua belas tahun yang sedang sakit. Yairus pergi untuk mencari Tuhan Yesus. Yairus bertemu dengan Tuhan Yesus lalu tersungkur di depan kaki Yesus. Yairus memohon kepada Yesus supaya Dia datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anak perempuannya itu. Sebenarnya jika Yairus mempunyai iman seperti perwira, maka Yesus tidak perlu datang kerumahnya. Hanya dengan sepatah kata saja, pasti anak perempuan Yairus juga akan sembuh.

Kita bisa melihat bahwa kadar iman seseorang bisa berbeda-beda. Kemungkinan besar Yairus percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi yang hebat, yang bisa menyembuhkan penyakit. Yairus belum percaya bahwa Yesus adalah Tuhan sendiri, Pencipta alam semesta ini. Pada saat ini juga masih banyak orang yang percaya bahwa Yesus hanyalah sebagai penyembuh, bukan sebagai Tuhan, Sang Pencipta alam semesta ini. Mereka tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat, yang bisa menyelamatkan mereka dari dosa dan memberi kehidupan kekal, bukan hanya memberikan kesembuhan jasmani saja.

Di dalam perjalanan, ada seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun. Dia sudah berusaha ke mana-mana untuk disembuhkan, tetapi tetap tidak sembuh. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Seketika itu juga, berhentilah pendarahannya. Ibu ini tentu sudah tahu siapa Yesus dan sepertinya imannya lebih hebat dari Yairus. Di dalam pikiran ibu itu berkata bahwa asal dipegang saja jubah Yesus, pasti dia akan sembuh. Dia berjuang sekuat tenaga, berdesak-desakan dengan orang banyak untuk memegang jubah Yesus, akhirnya dia berhasil dan sembuh.

Yesus tahu siapa perempuan itu. Tetapi Tuhan Yesus bertanya, siapa yang menjamah jubah-Nya. Yesus bertanya supaya perempuan itu mau mengakui sendiri apa yang telah terjadi padanya. Akhirnya perempuan itu mengakui apa yang telah dia lakukan dan apa yang terjadi pada dirinya. Perempuan itu kemudian menceritakan semua perjalanan hidupnya, penyakitnya, imannya dan sampai bersaksi bagaimana dia mengalami kesembuhan itu. Tuhan Yesus senang dengan pengakuan perempuan itu. Dan seharusnya pengakuan perempuan itu bisa menguatkan iman Yairus. Apalagi nanti kemudian akan datang orang yang mengabarkan bahwa anak perempuan Yairus sudah mati.

Tuhan Yesus berkata kepada perempuan itu bahwa imannya telah menyelamatkan dia. Setelah itu barulah ada orang datang kepada Yairus untuk mengabarkan bahwa anak perempuannya sudah mati. Tetapi Yesus tetap menguatkan Yairus dan berkata, “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.” Untuk iman Yairus sudah dikuatkan oleh kesaksian ibu yang telah sembuh dari pendarahan itu.

Akhirnya mereka sampai di rumah Yairus. Yesus berkata bahwa anak itu tidak mati, hanya tidur saja. Semua orang di rumah itu tertawa karena sebenarnya memang anak perempuan itu sudah mati. Akhirnya Tuhan Yesus mengajak tiga orang murid-Nya masuk bersama ayah dan ibu anak itu. Sampai di dalam Yesus menyuruh anak itu bangun. Dan bangunlah anak itu. Semua mujizat ini dilakukan oleh Tuhan Yesus untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias. Sekali lagi Tuhan Yesus melarang untuk menceritakan kejadian tersebut, karena memang belum waktunya, supaya Tuhan Yesus bisa mengajar dan mempersiapkan para murid terlebih dahulu, sebelum Dia diserahkan untuk disalibkan.

Views: 85

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top