Jelajah PB 192 (Lukas 5:17-32)

Kemudian ada peristiwa yang menceritakan ada sejumlah orang menangkat temannya yang lumpuh untuk datang kepada Tuhan Yesus agar bisa disembuhkan oleh Dia. Mereka tidak bisa masuk ke rumah itu karena kondisi yang penuh sesak. Akhirnya mereka naik ke atas atap rumah dan membongkar atap itu dan menurunkan orang yang lumpuh itu melalui atap. Mereka begitu yakin kalau Yesus melihat mereka dan Yesus akan menyembuhkan teman mereka itu.

Yesus berkata kepada orang yang lumpuh itu bahwa dosanya sudah diampuni. Ketika Tuhan Yesus mengucapkan kalimat itu, para ahli Taurat mulai berpikir di dalam hatinya. Mereka berpikir bahwa Tuhan Yesus sedang menghujat Allah. Yang mereka mengerti bahwa hanya Tuhan yang bisa mengampuni dosa manusia. Sebenarnya pikiran mereka tidak salah karena memang Yesus adalah Tuhan. Tuhan Yesus mengetahui apa yang mereka pikirkan, sehingga Yesus berkata kepada mereka , “Manakah lebih muda, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?”

Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Selain menyembuhkan orang tersebut, Tuhan Yesus juga mengampuni dosa orang tersebut. Dia adalah Tuhan yang sedang menjelma menjadi manusia, dan sekarang sedang berdiri di depan mereka. Tuhan Yesus sengaja melakukan mujizat ini dan menggunakan wewenang yang dimiliki-Nya, yaitu mengampuni dosa manusia. Dalam hal ini, para ahli Taurat diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias atau merajam Yesus sampai mati. Dan mereka lebih memilih untuk menyalibkan dan membunuh Yesus daripada mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Ketika melihat bahwa orang yang lumpuh itu sembuh, bisa berjalan bahkan mengangkat tempat tidurnya, maka semua orang yang ada di sana takjub. Lalu mereka memuliakan Allah dan mereka sangat takut. Ada banyak hal yang sangat mengherankan pada hari itu yang disaksikan oleh mereka melalui Tuhan Yesus. Ini adalah salah satu bukti yang dinyatakan oleh Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang berhak mengampuni dosa manusia.

Lalu Tuhan Yesus pergi ke luar dan melihat ada seorang pemungut cukai yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Lewi ini sebenarnya adalah Matius. Di injil Matius tidak disebutkan tentang Lewi karena orang Lewi sepatutnya tidak menjadi pemungut cukai. Seharusnya kaum Lewi menjadi orang yang melayani Tuhan di Bait Allah. Tetapi tidak dijelaskan penyebab dari Lewi ini menjadi pemungut cukai. Pemungut cukai adalah pekerjaan yang kurang terpandang secara moral menurut orang-orang Yahudi.

Ketika Tuhan Yesus mengundang dia untuk mengikuti-Nya, maka Lewi segera berdiri dan meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Hal ini seperti yang pernah dilakukan oleh Simon, yaitu meninggalkan segala sesuatu ketika diminta untuk mengikut Yesus. Setelah itu Lewi mengadakan perjamuan. Mungkin dia mengadakan acara perpisahan dengan para pemungut cukai yang lain. Pertobatan terjadi pada saat itu, tetapi orang-orang Farisi dan para ahli Taurat selalu mencari-cari kesalahan Yesus. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top