Jelajah PB 108 (Markus 5:1-20)

Sebenarnya, jika kita melihat dan membaca Alkitab dengan sistematis, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa karunia mujizat (kesembuhan, pengusiran setan dan bernubuat) itu hanya diberikan kepada para rasul, tidak diberikan kepada semua orang yang percaya. Kita hanya diberi cara yaitu berdoa, untuk meminta pertolongan Tuhan. Jika Tuhan mengizinkan, maka kesembuhan atau mujizat akan terjadi. Tetapi jika Tuhan tidak mengizinkan, kita tidak boleh memaksa Tuhan dan menyalahkan Tuhan. Doa itu permintaan dan ucapan syukur, bukan paksaan atau “bentakan” kepada Tuhan. Yesus mengadakan mujizat bukan tujuan utama Yesus datang ke dunia. Yesus mengadakan mujizat untuk membuktikan bahwa Diri-Nya adalah Mesias yang dijanjikan. Para rasul diberi wewenang dan kuasa untuk mengadakan mujizat, untuk membuktikan bahwa mereka adalah rasul (utusan) Yesus Kristus. Mereka harus menyaksikan segala sesuatu yang sudah diajarkan dan diteladankan oleh Yesus. Mereka juga harus menulis kesaksian itu dan menjadi Alkitab seperti yang kita baca pada saat ini. Mereka mendapatkan kuasa yang sangat besar, bahkan bisa menghidupkan orang mati dan juga mematikan orang yang hidup. Tuhan sengaja memberikan itu, supaya mereka bisa menyaksikan berita Injil kepada banyak orang. Jika kita minta diberi kuasa untuk melakukan mujizat, apa tujuannya??

Di ayat yang kita baca, Yesus bertemu dengan orang yang kerasukan roh jahat. Begitu dahsyatnya belenggu roh jahat yang menimpa orang tersebut. Pada saat ini, sebenarnya roh jahat itu sudah dikalahkan, ketika Yesus disalib dan dibangkitkan dari antara orang mati. Tugas kita pada saat ini bukan mengusir roh jahat itu, tetapi memproklamasikan kemenangan Yesus dan kekalahan roh jahat kepada semua orang di dunia. Pada saat ini sebenarnya Iblis tidak bisa merasuki orang dengan leluasa seperti dahulu. Orang bisa kerasukan Iblis jika mereka memberi diri untuk dirasuki oleh Iblis atau mereka mengagumi Iblis. Karena itu, kita harus menjauhi acara atau peristiwa yang bisa membuat iblis diagungkan. Jangan membawa anak-anak kita melihat acara-acara perdukunan, acara-acara adat istiadat yang masih kental dengan ritual-ritual mistis. Ketika anak-anak itu mulai mengagumi apa yang dilakukan oleh Iblis dan mulai tertarik untuk melakukan hal yang sama, maka itu adalah celah bagi mereka untuk bisa dirasuki oleh Iblis atau roh jahat.

Demikian juga dengan orang-orang yang sudah dewasa. Ketika mereka mulai kagum dan simpati dengan ritual-ritual mistis, maka mereka juga akan mudah untuk dirasuki oleh Iblis. Sebaiknya kita menjauh dari acara-acara tersebut dan tidak ikut terlibat didalamnya. Apakah saudara kagum dengan naga yang menari-nari, atau tatung yang beratraksi? Apakah saudara pernah main jailangkung? Berhati-hatilah, karena jika demikian maka saudara sedang dekat dan kagum dengan kuasa roh jahat.

Pada saat zaman Yesus, ketika Yesus hadir di bumi, Iblis tahu sehingga dia menyebabkan banyak orang kerasukan dan sakit. Iblis melakukan semua itu karena berpikir bahwa hal yang ia kerjakan bisa merugikan pelayanan Yesus. Tetapi, kita lihat, justru apa yang Iblis lakukan itu justru menguntungkan pelayanan Yesus. Yesus bisa memperlihatkan mujizat-Nya. Yesus justru datang kepada mereka dan melepaskan mereka dari belenggu roh jahat. Ini membuat orang-orang yang menyaksikan-Nya menjadi takjub kepada Yesus, bukan bersimpati kepada roh jahat.

Iblis ini sangat kuat. Dia tidak bisa dibelenggu dan berkeliaran. Tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya. Tetapi ketika Yesus datang, dia malah berteriak-teriak sambil menyembah-Nya. Iblis kenal dengan Yesus, karena mereka berasal dari malaikat yang memberontak. Karena itu Iblis berteriak kepada Yesus dan menyebut Yesus sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi. Dia meminta supaya Yesus tidak menyiksanya.

Views: 48

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top