Jelajah PB 92 (Markus 1:29-45)

Setelah itu, Yesus bersama dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ternyata Simon merupakan salah satu penduduk Kapernaum dan mertuanya sedang sakit. Jika ada yang berkata bahwa Simon Petrus tidak pernah menikah, ini menjadi ayat kuncinya. Simon Petrus mempunyai mertua, artinya dia menikah. Tuhan Yesus menyembuhkan mertua Simon hanya dengan memegang tanganya sambil menyuruhnya bangun. Mertua Simon akhirnya melayani mereka. Pasti dia pun setuju jika Simon pergi mengikuti Tuhan Yesus, melayani Sang Mesias dan Juruselamat.

Tuhan Yesus mempunyai kebiasaan untuk bangun pagi, mencari tempat yang sunyi untuk berdoa. Dia memang tidak mempunyai rumah dan tempat yang tetap, sehingga untuk berdoa pun Dia harus mencari tempat yang sunyi. Murid-murid menyusul-Nya dan berkata bahwa banyak orang sedang mencari Tuhan Yesus. Karena berita sudah menyebar ke mana-mana bahwa Dia bisa menyembuhkan sakit penyakit, pasti orang mencari Dia. Tetapi Tuhan Yesus mengajak para murid untuk pergi ke kota lain supaya berita Injil juga tersebar ke kota-kota lain. Karena itulah Yesus melarang Iblis membongkar identitas-Nya. Yesus ingin memberitakan Injil ke berbagai kota. Jika identitas-Nya dibongkar dan Dia tidak bisa pergi ke mana-mana, karena pasti banyak orang akan datang terus mengerumuni Dia, yaitu orang-orang yang mencari kesembuhan jasmani. Hal itu menandakan bahwa orang banyak sebenarnya tidak sedang mencari kebenaran. Mereka hanya ingin berkat jasmani dan duniawi. Apalagi jika para imam segera mengetahui pelayanan-Nya, maka akan mempersulit misi-Nya untuk memberitakan Injil yang sebenarnya. Yesus mengadakan mujizat dan mengusir setan, untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias.

Yesus juga menyembuhkan seorang yang menderita penyakit kusta. Yesus tergerak belas kasihan kepada orang itu karena orang itu percaya kepada Yesus. Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan orang itu pun sembuh. Tidak biasa orang menyembuhkan penyakit kusta dengan cara menjamah atau memegang. Tetapi itu sepertinya sengaja Tuhan Yesus lakukan untuk menunjukkan bahwa Dia punya kuasa atas segalanya. Yesus juga memperingatkan orang tersebut supaya tidak memberitahukan hal tersebut kepada siapapun. Yesus menyuruh dia pergi untuk memperlihatkan dirinya kepada imam dan memberi persembahan sebagai bukti atas kesembuhannya. Memang di dalam Imamat 14 ada aturan, jika seseorang menderita penyakit kusta, maka orang itu harus dikucilkan oleh masyarakat, supaya tidak menular ke mana-mana. Tetapi, jika ia telah sembuh, maka ia harus datang pada imam untuk membuktikan bahwa dirinya sembuh dari kusta. Imam harus periksa betul-betul dan jika sudah benar-benar sembuh, maka dia dinyatakan sembuh oleh imam itu. Setelah itu mereka harus mempersembahkan persembahan syukur kepada Tuhan, karena kesembuhannya.

Tetapi orang ini tidak taat dengan peringatan Yesus, justru dia memberitakan peristiwa itu ke mana-mana. Perhatikanlah, jangankan mau cinta kebenaran, Orang yang baru saja menyembuhkannya pun tidak dicintainya. Kebanyakan orang-orang yang datang kepada Yesus pada waktu itu, mereka tidak cinta kebenaran. Mereka hanya ingin mencari keuntungan diri sendiri, mencari keuntungan jasmaniah. Akibat dari perbuatannya, Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar, di tempat-tempat yang sepi. Meskipun demikian, orang selalu datang kepada Dia dari segala penjuru. Hal itu menyebabkan Yesus tidak bisa leluasa untuk mengajar murid-murid-Nya.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top