Jelajah PB 103 (Markus 4:23-25)

Tentang semuanya itu, Yesus memberi peringatan kepada semua orang yang mempunyai telinga untuk mendengar benar-benar setiap firman yang disampaikan oleh Yesus. Sebagai jemaat, kita mempunyai tanggungjawab untuk menyampaikan dan meneruskan firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus. Ketika kita menyampaikan firman Tuhan, akan ada orang-orang yang tidak suka, karena penyampaian firman Tuhan juga akan terkesan menghakimi. Firman Tuhan berfungsi untuk menyatakan kesalahan orang. Karena itu, kita juga harus siap jika ada orang yang tidak suka ketika kita menyampaikan firman Tuhan.

Ukuran yang kita pakai untuk mengukur akan diukurkan kepada kita, bahkan akan ditambah lagi kepada kita. Mau tidak mau, kita harus melakukannya. Jika tidak, maka kita adalah orang Kristen yang cari aman. Kita akan menjadi orang Kristen yang egois, yang tahu kebenaran tetapi tidak memberitahukan kebenaran itu kepada orang lain. Setiap pengajaran (firman Tuhan) yang disampaikan oleh gereja-gereja pada saat ini juga perlu diukur. Kita diajak untuk menguji, mana yang paling mendekati kebenaran yang pernah disampaikan oleh Tuhan Yesus dan para rasul. Pada saat ini banyak pengajaran dan banyak gereja yang muncul. Apakah semuanya benar? Belum tentu meskipun semuanya berdasarkan Alkitab. Kebenaran hanya satu. Jika ada dua atau lebih kebenaran, maka tidak semuanya benar. Pasti ada salah satu yang benar dan yang lain palsu atau menyimpang.

Kita adalah manusia yang diberi akal budi untuk berpikir secara kritis. Karena itu jangan sampai kita mempercayai segala sesuatu dengan membabi buta. Semua ajaran harus diuji. Yang sesuai dengan ujian, itulah yang kita lakukan dan kita beritakan kepada orang lain. Pengajaran masing-masing gereja juga berbeda. Karena itu kita harus meminta hikmat dari Tuhan untuk menguji segala sesuatu dan memegang yang baik. Ukuran yang kita pakai untuk melihat pengajaran adalah Alkitab yang bisa dijelaskan secara sistematis menggunakan akal budi manusia. Mimpi tidak bisa menjadi ukuran. Pengalaman hidup dan kesaksian juga tidak bisa dijadikan ukuran. Jika saya sebagai Gembala Jemaat menyampaikan khotbah (firman Tuhan), maka jemaat yang mendengarkan juga harus teliti mendengarkan sambil membaca firman Tuhan. Sama-sama mengukur, baik Gembala Jemaat maupun anggota jemaat. Jika ada sesuatu yang tidak cocok, tidak dilarang untuk berdiskusi setelah kebaktian selesai.

Akal sehat yang Tuhan berikan bagi kita berguna untuk memahami firman-Nya. Jika kita hanya menggunakan akal tanpa Alkitab, maka kita tidak akan mendapatkan kebenaran. Kita hanya berpikir bebas dan terjebak pada filsafat kosong. Jika hanya ada Alkitab dan tidak ada akal sehat, maka Alkitab itu hanyalah sebuah benda yang tidak berguna. Alkitab bukan jimat yang dipakai untuk perlindungan. Alkitab juga bukan berhala yang patut disembah. Alkitab akan berguna jika kita membaca dan merenungkan isi firman Tuhan itu dengan akal sehat kita.

Siapa yang mempunyai (keinginan mengerti perkara rohani), maka kepadanya akan diberi. Tetapi yang tidak mempunyai keinginan untuk mengerti perkara rohani, maka yang ada padanya pun akan diambil dari padanya, termasuk nyawanya akan diambil dan jiwanya akan dilemparkan ke alam maut. Kita perlu prihatin karena orang-orang zaman ini yang dipentingkan hanya uang, harta dan kekayaan. Mereka tidak terlalu mempedulikan perkara rohani. Mereka tidak tertarik dengan kehidupan kekal.  

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top