20 Yakobus

Iman Tanpa Perbuatan (Jelajah PB 959)

Yakobus 2:17-26 Iman jika tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati. Iman adalah konsep dalam pikiran dan hati manusia. Beriman berarti percaya sesuatu. Beriman kepada Tuhan Yesus berarti percaya penuh kepada Yesus Kristus. Orang yang beriman kepada Yesus Kristus, maka pola pikirnya akan berubah. Pola pikir yang berubah itu seharusnya membuat perilaku […]

Iman Tanpa Perbuatan (Jelajah PB 959) Read More »

Menolong Saudara Seiman (Jelajah PB 958)

Yakobus 2:14-16 Yakobus ingin menjelaskan kepada penerima suratnya bahwa iman adalah sebuah sikap hati. Sikap hati akan menghasilkan tindakan tertentu. Sikap hati akan menyebabkan ekspresi tertentu yang keluar dari perilaku kita. Seringkali ada orang yang mengatakan bahwa dia memiliki iman kepada Tuhan, tetapi hidup dan perilakunya tidak selaras dengan firman atau kehendak Tuhan. Jika ada

Menolong Saudara Seiman (Jelajah PB 958) Read More »

Hukum Yang Memerdekakan (Jelajah PB 957)

Yakobus 2:7-13 Orang-orang kaya pada zaman kekristenan awal telah banyak menindas orang Kristen. Yakobus ingin supaya jemaat pada waktu itu tidak mengistimewakan orang kaya. Pada prinsipnya semua orang sama di mata Tuhan. Beberapa orang kaya di antaranya telah menghujat Yesus Kristus. Dalam hal ini Yakobus mengutip Imamat 19:18 yang menyatakan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu

Hukum Yang Memerdekakan (Jelajah PB 957) Read More »

Tidak Memandang Muka (Jelajah PB 956)

Yakobus 2:1-6 Yakobus menulis surat ini kepada orang beriman kepada Yesus Kristus. Mereka adalah orang Kristen mula-mula, yaitu orang Yahudi yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Kepada orang-orang Yahudi yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Kemungkinan besar pada waktu masih kecil, Yakobus sempat diasuh oleh Yesus Kristus. Yesus mengetahui dan mengalami semua kemanusiaan Yesus Kristus.

Tidak Memandang Muka (Jelajah PB 956) Read More »

Cepat Mendengar, Lambat Berbicara (Jelajah PB 955)

Yakobus 1:19-27 Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar dan lambat dalam berkata-kata, serta lambat untuk marah. Seringkali terjadi masalah jika terbalik, yaitu mendengarnya lambat tetapi marahnya cepat. Ketika mendengarnya lambat, maka ia mendengar dengan tidak sempurna atau mendengar hanya sebagian. Karena itu, jika kita mendengarkan sesuatu, maka seharusnya kita memiliki waktu untuk mempertimbangkan kebenaran kabar

Cepat Mendengar, Lambat Berbicara (Jelajah PB 955) Read More »

Scroll to Top