Iman Tanpa Perbuatan (Jelajah PB 959)

Yakobus 2:17-26

Iman jika tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati. Iman adalah konsep dalam pikiran dan hati manusia. Beriman berarti percaya sesuatu. Beriman kepada Tuhan Yesus berarti percaya penuh kepada Yesus Kristus. Orang yang beriman kepada Yesus Kristus, maka pola pikirnya akan berubah. Pola pikir yang berubah itu seharusnya membuat perilaku hidupnya juga berubah, selaras dengan iman atau yang dipercayainya. Jika seseorang percaya kepada Yesus Kristus, maka ia pun akan melakukan kehendak Yesus Kristus. Inilah yang disebut dengan sebab akibat. Karena seseorang percaya kepada Yesus, maka perilaku hidupnya berubah menjadi selaras dengan Yesus Kristus. Perbuatan itu bisa juga disebut sebagai buah pertobatan atau buah iman. Iman tidak bisa dilihat, tetapi perbuatan bisa dilihat oleh manusia lain secara langsung. Karena itulah perbuatan kita akan menunjukkan apa yang sebenarnya kita percayai.

Ada orang yang mengakui beriman kepada Yesus Kristus, tetapi perbuatannya tidak selaras dengan firman Yesus Kristus. Sebenarnya orang tersebut bisa dianggap sebagai penipu. Karena itu Yakobus menantang orang-orang pada saat itu bahwa ia bisa menunjukkan imannya melalui perbuatannya. Yang menyelamatkan manusia bukan perbuatannya, tetapi imannya. Iman itu yang mempengaruhi semua pola pikir serta hati nurani orang tersebut, sehingga menghasilkan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika kita teliti lebih dalam, ada juga orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang sepertinya selaras dengan firman Yesus Kristus, tetapi ia sendiri tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, iman hanya dapat dinilai oleh diri sendiri dan Tuhan, sedangkan manusia hanya bisa menilai perbuatannya.

Orang Kristen awal perlu mendengar dengan baik hal-hal seperti ini. Mereka pada waktu itu dalam kondisi teraniaya. Mereka harus berpencar keluar dari Yerusalem. Waktu lari dari Yerusalem, mereka tidak bisa membawa apa-apa. Karena itulah, Yakobus menulis surat ini kepada umat Kristen Yahudi di perantauan supaya ketika ada saudara Kristen yang melarikan diri kemudian mampir di tempat umat Kristen yang lainnya yang mendapat surat ini, maka ia harus menunjukkan iman mereka dari perbuatan-perbuatan benar mereka. Umat Kristen diharapkan bisa saling tolong menolong di tengah kondisi yang demikian pada waktu itu. Jika ada orang Kristen yang acuh tak acuh, tidak mau menolong mereka, maka sebenarnya mereka tidak memiliki iman yang sama, iman kepada Yesus Kristus.

Jika orang Kristen hanya di mulut saja percaya, sedangkan perbuatannya tidak selaras dengan iman kepada Yesus Kristus, ia akan sama seperti setan. Setan percaya kepada Tuhan, tetapi perbuatannya menentang Tuhan. Bukan berarti bahwa setan tersebut beriman, tetapi memang ia tidak beriman karena bisa dilihat dari perbuatannya yang menentang Tuhan. Abraham dibenarkan karena perbuatannya. Tetapi perlu kita ingat bahwa perbuatan Abraham yang benar itu terjadi setelah Abraham memiliki iman yang benar kepada Tuhan. Perbuatan Abraham bisa dilihat, itu sebagai bukti iman Abraham yang benar kepada Tuhan. Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya iman yang keluar dari mulut saja. Iman itu harus tumbuh di dalam pikiran dan hati manusia, supaya menghasilkan perbuatan-perbuatan yang benar.

Views: 26

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top