Bertahan Dalam Pencobaan (Jelajah PB 954)

Yakobus 1:9-18

Jika saat ini kita dalam kondisi yang rendah, kita diharapkan bisa bermegah karena kedudukan yang tinggi. Meskipun secara duniawi kondisi kita rendah, tetapi status kita adalah orang percaya yang adalah anak Raja. Jika di dunia kita diberi kesempatan untuk menjadi orang kaya, hendaklah kita hidup dengan sederhana. Kekayaan duniawi digambarkan seperti bunga rumput. Rumput itu akan layu ketika matahari terbit dan membuat panas muka bumi. Akhirnya gugurlah bunga rumput itu dan hilanglah semaraknya. Jika kita dalam kondisi miskin, jangan sampai kita putus asa karena kemiskinan yang terjadi pada kita. Jika kita dalam kondisi kaya, janganlah kita menjadi sombong. Kondisi manusia di dunia ini seperti bunga rumput yang sebentar saja layu dan gugur, akhirnya lenyap.

Berbahagialah orang yang bisa bertahan dalam pencobaan. Kita perlu kuat untuk bertahan dalam berbagai macam pencobaan. Jika kita tahan uji sampai kesudahannya, maka Tuhan akan memberikan mahkota kehidupan kepada kita, sesuai dengan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada setiap orang yang mengasihi-Nya. Mahkota ini adalah hadiah secara simbolik. Pada zaman itu, mahkota adalah sesuatu yang sangat indah, biasanya ditaruh di atas kepala raja. Paling tidak ada lima mahkota yang dicatat di dalam Alkitab. Artinya kita tidak pakai kelima mahkota tersebut secara bergantian. Hadiah ini bersifat kemuliaan.

Setiap orang bisa mendapatkan kesempatan untuk dicobai. Pencobaan ada di dalam banyak hal, termasuk pencobaan dalam iman, pengajaran, keinginan hati ataupun pencobaan hidup sehari-hari. Jika kita sedang dicobai, janganlah kita berkata bahwa pencobaan itu berasal dari Tuhan. Tidak semua hal di dunia ini terjadi atas penentuan dari Tuhan. Tuhan tidak menetapkan pencobaan bagi kita. Tuhan tidak bisa dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri. Manusia seringkali diseret dan dipikat oleh keinginannya sendiri. Hari ini banyak sekali pencobaan dan tawaran yang datang kepada kita, yang pada akhirnya membangkitkan keinginan kita. Jika hati kita tertarik, maka kita akan mengalami pencobaan yang cukup hebat. Untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati kita, sangat sulit sekali.

Jika keinginan itu dibuahi, maka akan melahirkan dosa. Keinginan Hawa dibuahi, akhirnya dia jatuh ke dalam dosa, melanggar perintah Tuhan dan lebih memilih untuk mengikuti perkataan Iblis. Jika dosa itu sudah matang, maka akan melahirkan maut. Kita melihat ada tahapan dari keinginan, pencobaan, jatuh dalam dosa, akhirnya mengalami maut. Kita perlu menyadari bahwa semua kebaikan berasal dari Tuhan. Sementara Iblis tidak pernah mendatangkan kebaikan. Jika di awal Iblis memberikan kebaikan, itu hanya umpan sementara. Pada akhirnya semua yang dilakukan oleh Iblis, akan menuju kepada maut.

Tuhan senantiasa memberikan anugerah yang sempurna. Anugerah itu diturunkan dari Bapa segala terang. Sekalipun kepada orang berdosa, tetapi diturunkan hujan dan diberikan sinar matahari. Saat ini masih ada perubahan karena ada waktu. Nanti, tidak akan ada perubahan lagi karena waktu yang dipakai adalah selama-lamanya. Tidak ada siang dan tidak ada malam, tidak ada bayangan karena pertukaran. Tidak ada perubahan dan tidak ada waktu itu yang disebut dengan kekal. Atas kehendak Tuhan, kita menjadi makhluk yang utama dari semua ciptaan. Manusia diciptakan terakhir, setelah semua ciptaan yang lain. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Tuhan.

Views: 35

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top