Hukum Yang Memerdekakan (Jelajah PB 957)

Yakobus 2:7-13

Orang-orang kaya pada zaman kekristenan awal telah banyak menindas orang Kristen. Yakobus ingin supaya jemaat pada waktu itu tidak mengistimewakan orang kaya. Pada prinsipnya semua orang sama di mata Tuhan. Beberapa orang kaya di antaranya telah menghujat Yesus Kristus. Dalam hal ini Yakobus mengutip Imamat 19:18 yang menyatakan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan melakukan hal itu, maka orang Kristen telah melakukan hal yang baik. Ayat ini juga yang pernah disampaikan oleh Yesus Kristus, supaya kita mengasihi sesama manusia tanpa melihat status harta dan sosial mereka.

Jika kita memandang muka, jika kita membedakan manusia dari status fisiknya, maka kita tidak bisa mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dengan demikian, kita telah melanggar hukum. Barangsiapa menuruti seluruh hukum, tetapi mengabaikan satu bagian saja dari hukum tersebut, maka sebenarnya ia bersalah terhadap keseluruhan hukum tersebut. Sama seperti di hukum Taurat, memang kita tidak membunuh tetapi kita berbohong, maka sebenarnya sama saja kita telah melanggar keseluruhan hukum tersebut, yaitu melanggar keseluruhan hukum Taurat.

Karena itu, orang melanggar hukum Taurat akan berada di bawah kutuk hukum Taurat itu. Ada tertulis bahwa barangsiapa melanggar hukum Taurat, maka ia akan terkutuk. Yesus Kristus kemudian datang menjadi kutuk bagi kita. Yesus Kristus disalibkan, karena kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita, tetapi ditimpakan kepada Yesus Kristus. Hukum Taurat ada supaya kita bisa melihat bahwa diri kita adalah orang berdosa. Hukum Taurat akan membuat kita tahu bahwa ada banyak pelanggaran yang telah dilakukan oleh manusia di dunia ini. Hukum Taurat ada untuk menunjukkan semuanya itu dan diharapkan kita sadar setelah semua dosa dan pelanggaran itu ditunjukkan secara nyata.

Setiap orang yang jatuh ke dalam dosa karena Adam dan Hawa, dibereskan. Karena itu bayi yang mati pada saat masih usia bayi, ia akan tetap masuk Surga karena dosanya telah diselesaikan oleh Yesus Kristus. Demikian juga orang yang cacat mental sejak lahir, dosanya juga telah diselesaikan oleh Yesus Kristus. Tetapi orang yang berdosa setelah masa akil balik, ia bukan lagi berdosa karena Adam dan Hawa, tetapi berdosa karena dirinya sendiri, berbuat dosa karena kesadaran sendiri. Jika dosa tersebut ingin dihitung tertanggung pada Yesus Kristus, maka ia harus mengaku diri sebagai orang berdosa, serta percaya bahwa Yesus sudah menggantikannya dihukum.

Kita harus berkata dengan hati-hati serta berperilaku seperti orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Hukum yang memerdekakan ini adalah hukum Injil, hukum di dalam Yesus Kristus. Hukum ini mengajarkan supaya kita sepadanan dengan Injil yang kita beritakan. Penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Belas kasihan itu sendiri akan menang atas penghakiman. Memang, ketika kita sudah diperhadapkan di pengadilan, maka tidak akan ada lagi belas kasihan. Sampai pada akhirnya, kasih akan memenangkan semuanya. Jika kasih diterapkan dengan baik dan tepat, maka ia akan bisa mengubah perilaku seseorang. Ia akan bisa memenangkan hati orang.

Views: 31

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top