03 Lukas

Jelajah PB 257 (Lukas 16:19-31)

Di dalam kisah selanjutnya, Tuhan Yesus masih berbicara hal yang berhubungan dengan uang. Ada seorang kaya yang berpakaian mewah yang dibandingkan dengan seorang pengemis yang bernama Lazarus. Tuhan Yesus memang mengenal seseorang yang bernama Lazarus, saudara dari Maria dan Marta. Dikisahkan di sana bahwa Lazarus pernah menjadi pengemis dengan penyakit kulit (borok) dan hidup kelaparan. […]

Jelajah PB 257 (Lukas 16:19-31) Read More »

Jelajah PB 256 (Lukas 16:14-18)

Kita harus memutuskan dengan sungguh-sungguh bahwa kita adalah hamba Tuhan, bukan hamba Mamon. Mamon akan lenyap dan habis, sedangkan harta yang dikumpulkan di sorga akan bersifat kekal. Pengajaran Yesus itu didengar oleh semua orang Farisi. Ketika orang-orang Farisi itu mendengar pengajaran Yesus yang sangat tajam itu, mereka langsung mencemooh Tuhan Yesus. Hal itu juga terjadi

Jelajah PB 256 (Lukas 16:14-18) Read More »

Jelajah PB 255 (Lukas 16:10-13)

Di sini Tuhan Yesus masih melanjutkan pengajarannya mengenai Mamon. Jika kita tidak setia memanfaatkan Mamon yang tidak jujur (Mamon yang bisa menjerat) ini untuk menjalin persahabatan dengan pemilik kemah abadi, tidak setia memakainya untuk pelayanan dan pekerjaan Tuhan, maka kita tidak akan pernah mendapatkan harta yang sesungguhnya. Harta yang sesungguhnya adalah yang ada di sorga.

Jelajah PB 255 (Lukas 16:10-13) Read More »

Jelajah PB 254 (Lukas 16:1-9)

Kunci dari perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur ini ada di ayat 9, yang berkata, “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” Mamon ini adalah dewa kekayaan atau dewa uang (materi). Kita bisa mengikat persahabatan dengan

Jelajah PB 254 (Lukas 16:1-9) Read More »

Jelajah PB 253 (Lukas 15:25-32)

Bangsa Israel seharusnya menjadi bangsa yang menyinari semua bangsa lain di muka bumi ini. Tetapi ternyata mereka tidak melakukannya, tidak mau menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Mereka tidak membagikan kebenaran yang mereka miliki. Ada bangsa-bangsa lain, seperti anak bungsu dalam perumpamaan, yang datang sendiri kepada bapa, kepada Tuhan. Seperti ratu Syeba pada zaman Salomo

Jelajah PB 253 (Lukas 15:25-32) Read More »

Scroll to Top