Usaha Besar atau Anugerah Besar

Roma 9:1-16

Pernahkah kita berpikir, seandainya kita (saudara/i) lebih pandai, lebih berani atau lebih pintar berbicara, mungkin kita akan menjadi orang-orang yang melakukan perkara besar bersama dengan Tuhan. Dengan demikian, maka kita akan lebih berguna bagi Tuhan untuk melayani-Nya. Seringkali kita melihat bahwa orang-orang yang melayani Tuhan adalah orang yang sempurna.  Kita menganggap mereka hebat dalam banyak hal, padahal mungkin apa yang kita lihat tidak sama dengan apa yang mereka rasakan.

Kalau kita melihat proses dan kehidupan orang-orang yang melayani Tuhan dan dipakai oleh Tuhan, kita akan bisa menemukan bahwa sesungguhnya mereka tidaklah sehebat itu. Kesempurnaan yang terlihat di dalam diri seseorang tidaklah sempurna. Pasti ada kekurangan yang belum terlihat atau belum disadari. Tuhan seringkali memakai mereka bukan karena hebat dan kepandaiannya. Di awal, Tuhan melihat hati setiap manusia. Kemudian Tuhan memutuskan untuk memilih dan memakai orang tersebut, barulah diperlengkapi sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.

Paling tidak kita pernah menyaksikan, ada orang-orang yang dipakai oleh Tuhan untuk pelayanan, tetapi mereka tidak sempurna secara fisik. Ada penginjil yang tidak mempunyai tangan atau kaki. Mereka punya kekurangan, tetapi dipakai oleh Tuhan. Di dalam Alkitab ada seorang perempuan bernama Rahab. Dia adalah seorang pelacur dari bangsa bukan Yahudi. Tetapi nama dan hidupnya tercatat di dalam Alkitab sebagai salah satu jalur silsilah kelahiran Yesus Kristus.

Mereka bukan hanya orang-orang yang tidak masuk dalam hitungan atau syarat-syarat dalam pelayanan kepada Tuhan. Bahkan mungkin mereka termasuk orang-orang yang direndahkan, dikucilkan dan dianggap cacat di mata masyarakat sekitarnya. Tetapi mereka dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya. Semuanya itu karena anugerah Tuhan. Hanya dengan anugerah, semua kemustahilan di dunia ini dapat dipatahkan.

Anugerah tidak dapat ditukar dengan jerih lelah atau kehebatan manusia. Anugerah tidak dapat diusahakan ataupun dibeli dengan uang. Anugerah terjadi karena kasih dan murni kemurahan dari Tuhan. Kerja keras, kemampuan dan usaha juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Tetapi kalau hal-hal tersebut dilakukan tanpa ada anugerah dari Tuhan, tanpa ada penyerahan diri kepada Tuhan, maka semuanya akan bersifat sementara dan seringkali berakhir dengan sia-sia.

Jika hari ini kita bisa hidup, itu semua karena anugarah Tuhan. Jika hari ini kita bisa melayani atau bekerja, itu juga karena anugerah Tuhan. Jika kita mendapatkan berkat lebih daripada orang lain, itu juga anugerah, tetapi sekaligus ujian bagi kita. Karena itu sangat tidak bijaksana jika kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri dalam melakukan banyak hal. Orang yang mengandalkan diri sendiri akan menjadi sombong dan congkak. Bukan hanya sombong kepada orang lain, tetapi juga sombong kepada Tuhan. Merasa bisa dan tidak perlu anugerah dari Tuhan.

Supaya kehidupan kita semakin berkenan dihadapan Tuhan, maka kita harus mengarahkan segenap hati kita kepada Tuhan, di manapun kita berada dan apapun yang sedang kita kerjakan. Dengan begitu, percayalah, Tuhan akan memberikan anugerah-Nya dan kemurahan hati-Nya kepada kita, orang-orang yang percaya, bersandar dan yang mengasihi Dia.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top