Ucapan Bahagia 6

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (Matius 5:8)

Suci merupakan kata yang sering kita dengar. Orang Kristen tidak asing dengan kata ini. Suci (katharos) dalam ayat tersebut bisa diartikan: gandum yang sudah dibersihkan, tentara pilihan, anggur yang tidak dicampur air, logam yang murni. Suci bisa juga berarti murni, tanpa campuran atau kotoran.

Suci juga merupakan sifat Tuhan. Karena itu Tuhan menuntut umat pilihan-Nya disucikan (dikuduskan) karena Tuhan pada hakikatnya adalah suci. Orang tidak bisa mengusahakan kesucian tersebut, karena kesucian hanya bisa didapat dengan darah Yesus. Artinya, orang yang sudah percaya dan mengakui pengorbanan Yesus bagi dirinya (bertobat), orang itu adalah orang yang suci.

Setelah menerima penebusan dengan darah Yesus, kita akan bersih dari semua dosa kita. Alkitab menyebutnya sebagai lahir baru atau menjadi ciptaan yang baru. Ciptaan yang baru ini akan mencintai kebenaran dan membenci dosa. Seringkali kita mendengar orang-orang yang sudah lahir baru bisa melihat dan merasakan perbandingan kehidupan mereka, sebelum percaya dan sesudah percaya. Tugas kita sebagai orang yang sudah lahir baru adalah menjaga hidup kita tetap suci. Dalam ayat ini, khusus membicarakan tentang hati yang suci.

Tuhan menekankan kesucian hati. Hati merupakan bagian penting dalam tubuh manusia yang berhubungan dengan iman dan moral. Beberapa contoh di dalam Alkitab mengenai hati yang mempengaruhi kehidupan dan keputusan manusia: Hawa memakan buah yang menarik hatinya (Kejadian 3:6), Kain membunuh Habel karena panas hati (Kejadian 4:5), Tuhan sendiri juga melihat hati (1 Samuel 16:7) dan masih banyak ayat lain yang berbicara mengenai hati.

Kesucian hati bisa berarti motivasi hati yang murni dan tulus. Orang seperti ini akan berbahagia. Orang yang iri hati atau mempunyai kepahitan dalam hati tidak akan mempunyai kebahagiaan sejati. Hati yang tidak murni, walaupun itu hanya sedikit, akan merampas kebahagiaan dan sukacita kita. Orang yang suci hatinya akan memiliki kepekaan yang tinggi, bahkan terhadap dosa yang “kecil” sekalipun. Hati yang suci bisa berfungsi sebagai alarm yang memberikan peringatan. Karena itu, sebagai orang percaya, kita harus terus menjaga hati kita tetap suci. Ketika hati kita tidak murni, maka kita tidak akan bisa mengontrol hati kita. Hati kita dapat terjaga kemurniannya jika kita memasukkan firman dalam hati kita dan melakukan firman itu setiap hari.

Orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Ini adalah janji Tuhan, janji pengharapan dan keselamatan. Orang yang suci hatinya akan memiliki pengharapan hidup yang kekal bersama Tuhan di sorga. Di dalam Mazmur 24:3-4 dikatakan, “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” Demikian juga dalam Ibrani 12:14 dikatakan, “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”

Orang yang murni dan suci hatinya mempunyai penantian yang indah, yaitu melihat Tuhan. Karena Roh Kudus berada dan bertahta di dalam hatinya, maka dia akan tetap mengejar kekudusan untuk mempertahankannya. Dia akan bertumbuh dalam kekudusan dan kepekaan rohani.

Jadi, orang yang suci hatinya akan menjaga dirinya, mempertahankan dirinya hanya untuk kemuliaan Tuhan. Manusia Kristen yang sejati akan berusaha terus menjauhkan diri dari dosa dan dari perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Orang yang suci hatinya akan melihat pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya, sehingga dia tidak berani hidup sembarangan. Firman Tuhan akan menjadi kesukaan dalam hidupnya. Berbahagialah setiap orang yang suci hatinya.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top