Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur (Mat 5:4)
Ayat ini secara manusia tidak masuk akal. Bagaimana seseorang bisa berbahagia atau diberkati jika mereka dalam keadaan berduka? Tidak mungkin di dalam sebuah peristiwa kematian orang mengucapkan “selamat berdukacita” kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kata dukacita dalam Mat 5:4 berkaitan dengan perasaan sedih yang cukup mencekam, seperti seseorang yang sedang mengalami kesedihan karena ditinggalkan oleh kekasihnya atau orang yang menjadi sandaran hidupnya. Rasa kepedihan yang menghancurkan hati itu juga seharusnya dialami oleh orang yang menyadari dan menyesali dosanya. Kata ini juga bisa diterapkan untuk mereka yang berdukacita karena ditinggal oleh orang yang dikasihi. Tetapi kali ini kita akan fokus kepada pengertian yang pertama, yaitu berdukacita karena sedang menyadari dan menyesali dosanya.
Banyak orang sedang kehilangan Tuhan karena terhalang dengan dosa-dosa. Karena itu berbahagialah orang yang hancur hatinya karena menyadari dosa-dosanya, lalu menyesal dan berbalik (bertobat) kepada Tuhan. Penghiburan ini berhubungan dengan keselamatan (bdg. Yer 31:13b dan Maz 30:12-13).
Paling tidak ada lima tahap dukacita yang ditulis dalam Alkitab:
- Dukacita karena pertobatan. Pernahkah kita melihat atau mengalami sendiri, menangis karena bertobat? Maz 39:9 dan 13 menyebutan hal tersebut. Orang tidak akan pernah merasakan sukacita yang sebenarnya jika tidak pernah mengerti dukacita. Dalam Yak 4:9 dan 2 Kor 7:10 juga ada dukacita karena pertobatan.
- Dukacita karena akibat dosa. Akibat dari dosa adalah penderitaan dan kematian. Tuhan akan menghapus duka itu (Why 21:4).
- Dukacita karena penganiayaan (Maz 42:4). Kita bisa melihat bagaimana penganiayan yang terjadi dari masa gereja mula-mula sampai sekarang. Sudah banyak orang yang mengalami hal itu. Mereka berkorban demi tetap setia kepada Yesus, tanpa membalas kejahatan dengan kejahatan.
- Dukacita karena dosa umat Tuhan (1 Kor 5:2). Sangat menyedihkan jika umat Tuhan yang sudah tahu apa yang seharusnya mereka lakukan, justru tidak dilakukan. Menyedihkan jika umat Tuhan menentang Tuhan.
- Dukacita karena cinta Yesus dan jemaat-Nya. Murid-murid Yesus menangis dan berduka ketika Sang Guru mati dan dikuburkan (Mrk 16:10). Kis 20:17-38 merupakan cerita perpisahan antara Paulus dengan jemaat di Efesus. Perpisahan ini sangat menyedihkan karena Paulus sangat mengasihi mereka, demikian juga sebaliknya. Namun waktunya telah tiba untuk berpisah, di mana kita semua akan mengucapkan ‘selamat tinggal’.
Jika selama ini kita hanya mengalami dukacita yang ke-5, maka sadarilah bahwa dukacita 1-4 pun harusnya kita alami, sehingga kita bisa mengerti apa itu sukacita yang sebenarnya. Dengan begitu, tidak ada yang bisa kita sombongkan dalam kehidupan ini. Kita bukan apa-apa, karena semua kita akan mengalami dukacita. Tetapi di dalam Tuhan, dukacita itu membahagiakan, karena kita akan mendapatkan penghiburan yang sejati dari Yesus.
Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!
Views: 3