Pertobatan Yang Terlambat

Lukas 16:19-31

Ini adalah sebuah cerita yang diceritakan oleh Yesus. Khusus untuk cerita ini, Ia menyebut nama seseorang dengan jelas, yaitu Lazarus dan Abraham. Hal ini membuktikan bahwa cerita ini bukan sebuah perumpamaan, melainkan cerita nyata yang diketahui oleh-Nya. Dan tentu Dia juga tahu persis apa yang terjadi pada seseorang sesudah orang itu meninggal dunia.

Bagian I (ayat 19-21), Yesus menekankan bahwa ada kelompok orang yang menaruh perhatiannya terhadap perkara rohani, ada juga yang menaruh perhatiannya kepada perkara materi saja. Setiap sikap maupun tindakan yang diambil oleh setiap manusia, pasti mendapatkan imbalan yang sesuai.

Bagian II (ayat 22-23) menyatakan bahwa suatu saat setiap orang akan mempertanggungjawabkan seluruh kehidupannya. Si kaya, di dunia hanya memikirkan materi saja, suatu saat bisa menyadari kecerobohannya, tetapi sudah terlambat. Sedangkan Lazarus, si pengemis itu, telah bertobat dan akhirnya mendapatkan tempat yang nyaman, duduk di pangkuan Abraham.

Bagian III (ayat 24-26) Orang kaya memohon belas kasihan. Tetapi Abraham mengatakan bahwa “segala sesuatu telah kamu tentukan dalam hidupmu”. Jika kita ingin berseru kepada Allah, janganlah berseru dari neraka, tetapi berserulah pada saat masih ada di dunia. Ada banyak orang yang suka menunda-nunda dalam mengambil keputusan untuk menyelamatkan jiwa mereka. Padahal waktu yang paling tepat adalah SEKARANG.

Bagian IV (ayat 27-28), orang kaya tersebut ternyata tidak mengharapkan saudaranya masuk neraka, walaupun dia sendiri sudah masuk neraka. Ia mengusulkan agar Tuhan menggunakan mujizat untuk membuat saudara-saudaranya bertobat.

Bagian V (ayat 29-31) memperlihatkan bahwa Allah konsisten dengan prinsip-Nya. Pertobatan yang benar bukan dihasilkan oleh karena kaget, kagum dan kepepet, melainkan oleh Firman Tuhan. Orang yang bertobat dan diselamatkan seharusnya disadarkan oleh firman Tuhan bahwa dirinya adalah orang berdosa yang terhilang dihadapan Allah dan mau berbalik kepada Allah. Tidak ada seorang pun yang akan merasa perlu Juruselamat kalau ia tidak merasa terhilang dan akan masuk ke dalam kebinasaan. Mujizat seringkali hanya membuat orang kaget dan kagum, kemudian menjadi (hanya sebatas) orang Kristen.

Prinsip pertobatan dan keselamatan yang dipertahankan oleh Abraham:

Firman Tuhan adalah satu-satunya cara yang dikehendaki Allah untuk menobatkan orang berdosa. Orang berdosa harus tahu bahwa mereka adalah orang berdosa sesuai dengan Roma 3:10,23, dan bahwa mereka akan dihukum (Roma 6:23). Mereka akan dihakimi pada saat mereka mati (Ibr 9:27). Kalau ingin diselamatkan, mereka harus berseru kepada Tuhan (Roma 10:10-11). Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan (Yoh 14:6). Hanya dengan PERCAYA dan menerima Yesus di dalam hati, keselamatan akan kita peroleh (Yoh 1:10-12; 3:16). Tidak ada jalan keselamatan lain selain bertobat dan PERCAYA kepada Yesus. Inilah inti kekristenan.

Tuhan Yesus memberkati. Maranatha!!

Views: 219

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top