Perkataan Yesus Saat Disalib (4)

Matius 27:45-50

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lamasabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Orang yang sedang mengalami pergumulan hidup sering tergoda untuk berpikir bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka. Tuhan seperti berpaling darinya, telah melupakan dan tidak melindungi lagi sebagaimana janji-Nya dahulu. Sebenarnya pikiran tersebut tidak benar. Tuhan tidak pernah melakukan itu, tetapi pikiran kita tergoda untuk memikirkan bahwa Tuhan sedang meninggalkan kita.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi, ketika Yesus berseru “Eli, Eli, lamasabakhtani?” Pada saat itu sesungguhnya Bapa di sorga sedang berpaling dari Yesus. Pernyataan Yesus ini merupakan inti dari penebusan. Apabila Bapa tidak berpaling atau tidak meninggalkan Yesus pada saat itu, kita tidak akan pernah memperoleh kepastian, bahwa Yesus benar-benar menanggung dosa dan penghakiman atas kita.

Peristiwa seruan Yesus ini sangat mengagetkan dan menegangkan. Pada kondisi siang hari, tiba-tiba kegelapan terjadi. Pada saat itu Yesus berseru, Eli, Eli, lamasabakhtani. Seruan ini juga menyebabkan jutaan orang di dunia menyangkal ke-ilahi-an Kristus. Yesus yang dikenal sebagai terang, pada saat siang itu, terang sepertinya tidak dapat menguasai dunia. Dunia berubah gelap gulita selama 3 jam.

Kata “meninggalkan” berarti membiarkan seseorang sepenuhnya dalam penderitaan. Bapa dan Yesus yang sejak dari semula dalam satu kesatuan, kemudian terpisah. Dia lakukan ini untuk keselamatan kita. Ini adalah puncak penderitaan-Nya. Dia melakukan ini, supaya kita mendapatkan hidup kekal. Ketika disalib, Yesus menanggung dosa kita semua. Mata Bapa terlalu suci untuk melihat kejahatan (Hab 1:13).

Di dalam Alkitab, kegelapan identik dengan hari penghakiman Tuhan (Yes 5:30; 13:10; Yoel 2:2; Amos 5:20; Zef 1:14, 15; 2 Pet 2:4; Mat 8, 22, 25). Ketika penghakiman Tuhan atas dosa kita ditanggung-Nya, kegelapan itu datang. Yang Ia tanggung di kayu salib adalah penghakiman kita. Pada saat itu, Yesus tidak memanggil Bapa, tetapi Allah-Ku.

Allah yang berdaulat, itulah yang menghakimi. Setiap manusia yang hidup akan menghadapi penghakiman Tuhan. Orang-orang yang tidak akan mengalami penghakiman Tuhan adalah mereka yang telah mengakui bahwa Yesus telah mengambil penghakiman itu atas diri dan tubuh-Nya di kayu salib. Karena itu, sebagai orang percaya, kita patut bersyukur dengan sepenuh hati kita. Karena ketika kita mengakui bahwa salib adalah penghakiman bagi dosa kita, maka kita tidak perlu menghadapi pengadilan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top