Perempuan-Perempuan Yang Bijaksana

Yeremia 9:12-22

Konteks atau peristiwa yang melatarbelakangi ayat yang kita baca adalah nabi Yeremia yang sedang mengajak bangsa Israel untuk membayangkan kehancuran kota Yerusalem di masa yang akan datang. Yeremia memulai dengan pertanyaan reflektif, yaitu pertanyaan untuk direnungkan dengan mendalam, “Apa sebabnya negeri ini binasa, tandus seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang melintasinya?”

Kota Yerusalem adalah kota kuno yang unik. Sampai saat ini diperebutkan oleh bangsa-bangsa dengan berbagai alasan. Pertama-tama, yang menjadikan kota ini sebagai pusat ibadat adalah orang Yahudi yang menyembah Yehova, Tuhan yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Kota ini beberapa kali dihancurkan, termasuk Bait Suci yang pernah didirikan oleh raja Salomo. Penyebab utama kota Yerusalem hancur dan penduduk kotanya dibuang adalah karena bangsa Yahudi meninggalkan Tuhan. Bangsa Yahudi meninggalkan Tuhan di beberapa generasi.

Karena itu, Yeremia menyampaikan penghukuman yang akan Tuhan berikan. Hukuman itu dalam dua cara: pertama, penduduk Yerusalem akan diserang oleh bangsa lain dan mereka akan mati terbunuh (ayat 21 dan 22); kedua, penduduk yang tersisa akan dijadikan tawanan atau pengungsi yang terserak ke berbagai tempat (ayat 16). Dalam hal ini, Tuhan tidak main-main. Hukuman atas dosa adalah maut.

Paling tidak, sudah dua kali Musa memberi peringatan. Peringatan pertama di dalam Ulangan 29:18 dikatakan, “Sebab itu, janganlah ada di antaramu laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku, yang pada hari ini hatinya berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi beribadah kepada para ilah bangsa-bangsa itu. Janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan tanaman beracun dan pahit.” (bandingkan dengan ayat 15). Peringatan kedua di dalam Imamat 26:33, ketika bangsa Israel tidak mendengarkan Tuhan, maka “Kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa dan Aku akan menghunus pedang mengejarmu. Tanahmu akan menjadi tandus dan kota-kotamu menjadi reruntuhan.”

Selanjutnya, Yeremia memberikan sindiran supaya penduduk Yerusalem segera bertobat. Nabi Yeremia menyuruh para perempuan untuk mulai mengajarkan cara meratap kepada anak-anak perempuan (ayat 20). Yeremia memperkirakan jumlah kematian akan sangat besar, sehingga para peratap bayaran tidak akan cukup untuk melayani semua keluarga yang berduka.

Tetapi selain perempuan peratap, ada juga perempuan lain yang dipanggil datang, yaitu perempuan-perempuan bijaksana (ayat 17). Manakah jalan keluar yang dipilih? Meratap atau menjadi bijaksana?

Di masa sekarang, ibu-ibu menjadi perempuan yang seperti apa? Suka meratap atau bijaksana?

Kaum perempuan hari ini sudah diberi ruang yang sangat luas untuk mengembangkan diri. Keadaan ini jelas beda dengan kondisi puluhan tahun yang lalu. Bahkan hari ini beberapa perempuan tidak lagi memperjuangkan kesetaraan, tetapi mau lebih dari para laki-laki. Istilah ibu lebih banyak daripada istilah bapak: hari ibu, ibu kota, ibu pertiwi, ibu jari, bahasa ibu. Kaum perempuan bahkan semakin mendominasi di berbagai tempat, termasuk di gereja-gereja. Bahkan sekarang ada istilah independent women.

Kaum feminis yang sebenarnya justru tidak feminis, tidak suka dengan istilah wanita dan menggantikannya dengan perempuan. Mungkin karena pernah ada lagu yang mengatakan, “wanita dijajah pria sejak dulu.” Tapi akhirnya terjadi kerancuan (dari sisi kaum pria), karena istilah laki-laki dan perempuan sebenarnya sekedar penggambaran perbedaan jenis kelamin. Sedangkan istilah pria dan wanita adalah penggambaran kedewasaan seseorang.

Amsal 14:1 mengatakan, “Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” Kebijaksanaan seorang perempuan pada dasarnya berasal dari dalam rumah, bukan dari tempat lain.

Bagaimana cara menjadi bijaksana. Mulai dari hal yang sederhana. Perhatikan di dalam Titus 2:3-5. Terapkan hal ini pelan-pelan di dalam kehidupan kita masing-masing, maka akan bertumbuh menjadi perempuan yang bijaksana, bukan perempuan peratap.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top