Lukas 14:7-11
Ada hal-hal sederhana yang sebenarnya mengajarkan kita untuk memberi hormat kepada orang lain. Memberi hormat tidak harus kepada yang lebih tua usia dari kita, tetapi kepada semua orang dari berbagi tingkat usia. Hormat adalah sikap yang sangat penting, karena itu akan menentukan sejauh mana kita bisa menghargai orang lain. Salah satu contoh, datang tepat waktu (atau sebelum waktunya) adalah salah satu sikap menghormati. Orang yang merasa dihormati dan dihargai, bisa jadi akan memberikan yang terbaik kepada kita. Yesus tidak melakukan mujizat apapun di kampung-Nya karena Dia tidak dihargai di kampungnya sendiri.
Kita juga bisa menjadi orang yang terhormat meskipun tidak semua orang mau menghormati kita. Kita bisa menjadi orang terhormat jika mempunyai integritas, apa yang kita katakan sama dengan apa yang kita lakukan. Seringkali manusia menuntut untuk dihormati padahal susah bagi orang lain untuk menghormati dia. Sebagai contoh, ada orang tua yang mengeluh karena merasa tidak dihormati oleh anak-anaknya. Tetapi ada pertanyaan yang penting bagi orang tua seperti itu, apakah mereka sudah mengajarkan anak-anaknya menghormati orang lain? Apakah orang tua sudah memberikan teladan kepada anak-anaknya untuk menghormati orang lain? Demikian juga suami istri, apakah bisa saling menghormati?
Karena itu, bagi kita, lebih baik terlebih dahulu memberi hormat daripada menuntut hormat. Memberi hormat itu tidak bisa diam-diam. Memberi hormat harus diwujudkan melalui sikap kita ketika berhadapan dengan orang lain, siapapun mereka. Roma 10:12 dikatakan, “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Di dalam Matius 7:12 dikatakan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Yang memegang kendali adalah kita, bukan orang lain.
Mengapa kita harus menghormati orang lain? Apalagi sulit jika kita berusaha menghormati orang yang menurut kita tidak patut untuk dihormati, terutama orang-orang yang menyebalkan. Kita harus menghormati karena itu adalah perintah Tuhan, bukan karena perasaan kita. Kita juga harus menghormati karena kecenderungan manusia juga ingin menjadi orang yang terhormat. Kita juga menghormati karena dengan memberi hormat kita bisa memutus hal-hal yang negatif. Kita juga harus belajar untuk menghormati orang-orang yang menyebalkan, karena dengan tidak menghormati mereka juga tidak akan mengubah orang itu menjadi lebih baik. Lebih baik kita melakukan hal yang positif, siapa tahu keadaan bisa membaik (Roma 12:17-21).
Dibutuhkan kerendahan hati untuk melakukan hal itu, memberi hormat kepada orang lain yang tidak mau menghormati kita. Kita berada di dunia yang gelap, sehingga seringkali kita bertemu dengan kondisi-kondisi yang seperti ini. Menghormati orang lain menjadi penting karena Tuhan sudah memerintahkan kepada kita. Kita melakukan itu sebenarnya bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi untuk kepentingan kita sendiri. Contohnya, Ulangan 5:16 dikatakan, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”
Kita juga bisa belajar menghormati dari kisah Daud dan Saul (1 Sam 24:1-13). Ada kesempatan bagi Daud untuk membalas dendam kepada Saul. Tetapi Daud tetap memberi posisi hormat kepada Saul. Daud memang sudah dirugikan oleh Saul dan itu bukan karena dia, tetapi karena tarian dan nyanyian perempuan-perempuan Israel yang membuat Saul direndahkan dan dibandingkan dengan Daud. Daut tetap menghormati Saul, apapun keadaannya.
Views: 21