Pengadilan Kristus

Wahyu 7:9-17

Di dalam penglihatannya, rasul Yohanes mendapati ada satu kumpulan besar orang. Mereka berasal dari semua bangsa dan suku dan kaum dan bahasa. Mereka semua sedang berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba. Orang banyak itu memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Ini menjadi peristiwa besar bagi orang-orang percaya, yaitu menghadap takhta penghakiman atau pengadilan Kristus.

Di dalam 2 Korintus 5:10 dikatakan, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Di dalam Roma 14:10 dikatakan, “Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.” Di dalam terjemahan aslinya (atau terjemahan Inggris), seharusnya diterjemahkan “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus.”

Di dalam Alkitab, tercatat paling tidak ada dua pengadilan yaitu pengadilan Tuhan (Bapa) atau pengadilan takhta putih dan pengadilan Kristus (bema Kristus). Pengadilan Kristus adalah pengadilan yang terjadi setelah masa pengangkatan, sebelum masa kerajaan seribu tahun. Tujuan dari pengadilan Kristus adalah khusus untuk mengadili orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Sedangkan pengadilan Tuhan (takhta putih) adalah pengadilan yang dilaksanakan setelah selesai masa kerajaan seribu tahun.

Pengadilan Kristus menjadi pengadilan khusus bagi orang-orang yang sudah pasti masuk Surga, karena telah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Tidak ada orang yang bisa diselamatkan dan masuk Surga karena perbuatan. Pengadilan ini bertujuan untuk mengadili perbuatan orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Orang yang sudah percaya, masih bisa jatuh ke dalam dosa. Selain itu, pengadilan ini untuk mengukur perbuatan atau pelayanan yang dilakukan selama dia sudah percaya. Pengadilan ini akan membuat orang percaya mendapatkan mahkota, sesuai dengan perbuatan mereka.

Meskipun perbuatan tidak bisa membuat manusia diselamatkan, tetapi perbuatan orang yang sudah diselamatkan tetap diperhitungkan oleh Tuhan. Di dalam Wahyu 14:13 dikatakan, “Dan aku mendengar suara dari Surga berkata: Tuliskan: Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini. Sungguh, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

Ketika Paulus bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dia tahu bahwa semua masa lalunya tidak diperhitungkan oleh Tuhan setelah ia bertobat. Karena itu, setelah ia percaya kepada Yesus, maka dia segera melakukan semua tugas pelayanannya dengan cekatan. Di dalam Filipi 3:13-14 ia berkata, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Proses pengadilan Kristus dicatat dalam 1 Korintus 3:11-15. Yang akan diuji di pengadilan ini adalah perbuatan kita, setelah kita percaya kepada Yesus Kristus. Setelah kita percaya kepada Yesus, kita masih bisa melakukan banyak hal dengan bebas, paling tidak ada dua kategori, yaitu perbuatan yang mulia (digambarkan dengan emas, perak dan batu permata) dan perbuatan yang tidak mulia (digambarkan dengan kayu, rumput kering dan jerami). Jika perbuatan kita mulia, maka ia akan tahan uji dan mendapat upah. Jika perbuatan kita tidak mulia, kita tidak akan tahan uji dan akan menderita kerugian. Kita sendiri tetap diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Ketika kita memahami semua ini, maka kita pasti tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Yang paling penting adalah kita sudah sungguh-sungguh bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Setelah itu, kita perlu berusaha untuk melakukan perbuatan yang mulia, selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top