Kejadian 12:1-6
Sejak selesai masa kegelapan, muncul banyak sekali penemuan-penemuan baru yang memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Salah satu yang sangat terkenal adalah penemuan bola lampu oleh Thomas Alva Edison. Dia melakukan percobaan lebih dari sembilan ribu kali dan gagal. Berkat ketekunannya, dia bisa membuat bola lampu. Penemuannya ini membuat dunia menjadi berubah. Penemuannya ini bahkan sangat berdampak sampai sekarang. Kita bisa menikmati terang pada saat malam hari.
Mungkin kita tidak pernah berpikir bahwa kita bisa berdampak besar bagi orang lain. Thomas Alva Edison juga demikian. Kita yang biasa-biasa saja ini sebenarnya juga memiliki kesempatan untuk berdampak bagi banyak orang. Semua orang dari berbagai macam usia tetap memiliki kesempatan untuk berdampak dan menyatakan kemuliaan Tuhan.
Pada waktu dipanggil oleh Tuhan, Abraham berumur tujuh puluh lima tahun, sedangkan Sara berusia enam puluh lima tahun. Pada saat itulah Abraham dipanggil oleh Tuhan untuk pergi dari tanah kelahirannya, menuju ke suatu tempat yang akan ditunjukkan oleh Tuhan kepadanya. Latar belakang Abraham dan keluarganya adalah penyembah berhala. Ketaatan Abraham sangat luar biasa. Dia mengikuti apa yang dikatakan oleh Tuhan, padahal dia sendiri belum tahu mau ke mana dia dibawa.
Tuhan memberikan beberapa janji kepada Abraham: Tuhan akan membuat Abraham menjadi bangsa (bukan keluarga) yang besar. Padahal pada saat itu Abraham belum memiliki anak meskipun usianya sudah tua. Tuhan juga berjanji akan memberkati Abraham. Tuhan akan membuat nama Abraham menjadi terkenal. Kita bisa melihat bahwa nama Abraham terkenal di seluruh dunia bukan hanya pada saat itu, tetapi bahkan sampai sekarang, termasuk dalam renungan ini. Tuhan juga berjanji bahwa Abraham akan menjadi berkat. Tidak semua orang yang diberkati akan bisa menjadi berkat. Tuhan juga memberikan perlindungan yang kuat kepada Abraham. Tuhan akan memberkati orang yang memberkati Abraham, tetapi juga akan mengutuk orang yang mengutuki dia. Oleh Abraham, semua bangsa di muka bumi ini akan mendapat berkat.
Janji yang terakhir itu adalah janji nubuatan bahwa dari keturunan Abraham akan ada seseorang yang lahir yang akan menjadi Juruselamat. Dari Juruselamat itulah, semua bangsa yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan berkat keselamatan. Kita tidak mempunyai sangkut paut dengan Abraham dan orang Yahudi secara keturunan. Tetapi karena Abraham, maka kita pun akan mendapatkan berkat keselamatan itu, asal kita percaya kepada Yesus Kristus.
Jika kita melihat peristiwa yang terjadi pada Abraham, Tuhan senang dengan orang yang memiliki ketulusan hati untuk percaya kepada-Nya. Jika kita percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita pun pasti akan berdampak dan menjadi berkat bagi orang lain. Ketika Abraham percaya dan menerima panggilan Tuhan, bukan tanpa resiko. Resiko yang pertama, Abraham harus terpisah dari sanak saudaranya di Ur-Kasdim. Bahkan sangat berat sebenarnya ketika Abraham harus pergi dari rumah bapanya, yang tentu usianya sudah sangat tua. Resiko yang lain adalah soal keamanan. Tidak ada yang bisa menjamin keamanan Abraham di dalam perjalanan dan di tempat yang akan dituju nantinya. Meskipun Tuhan menjamin, tidak semua orang berani untuk melakukan hal tersebut.
Hati yang tulus untuk taat kepada Tuhan, akan membuat hidup kita berdampak. Kita adalah garam dan terang dunia. Seharusnya kita masuk ke tempat tertentu bukan untuk dipengaruhi, tetapi untuk mempengaruhi tempat itu. Jati diri orang percaya sebenarnya sangat berbeda dengan orang yang belum mengenal Yesus. Cepat atau lambat, seharusnya kita menjadi motivator bagi mereka untuk mengenal Yesus Kristus.
Kita adalah orang biasa, tetapi bukan berarti hidup kita biasa-biasa saja. Kita bisa memberikan dampak yang besar bagi orang lain. Mungkin saat ini kita tidak akan tahu apa dampak yang akan kita buat di masa depan. Yang terpenting, ikuti saja Tuhan. Percaya kepada Dia dengan ketulusan hati kita. Kerjakan apa saja yang bisa dikerjakan. Kerjakan itu dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Views: 415