Memperjuangkan Perdamaian

Yesaya 32:1-8

Ayat tersebut diperkirakan ditulis pada saat Hizkia menjadi raja Israel. Hizkia digambarkan sebagai raja yang adil. Tetapi dalam perjalanan kehidupan serta pemerintahannya, Hizkia tidak berhasil menggambarkan raja yang adil secara sempurna. Karena itu, ayat ini menjadi gambaran Sang Raja Adil yang digenapi oleh Mesias, Anak Daud, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah sosok pemimpin yang akan memberi pengaruh kepada para penguasa. Dialah yang akan memerintah berdasarkan kebenaran, keadilan dan kasih. Yesus memimpin dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Di dalam Perjanjian Baru, nilai-nilai tersebut diwujudkan melalui kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus.

Yesaya mengungkapkan harapannya kepada bangsa Yehuda, yaitu terwujudnya keadilan di Israel. Para pemimpin Yehuda pernah melakukan hal yang tidak baik dan tidak adil (Yesaya 28:7-19). Karena itu Yesaya menubuatkan akan datang raja yang memerintah menurut kebenaran dan keadilan (ayat 1). Pemerintahannya akan membawa perubahan bagi semua orang. Jika sang raja berlaku benar, maka orang-orang yang dibawahnya juga akan bertindak adil. Ini akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tercapailah pemerintah yang adil dan benar, dengan rakyatnya yang hidup benar juga.

Di ayat ini juga dijelaskan beberapa ciri pemerintahan yang adil dan benar:

Pertama, menjadi perlindungan bagi orang miskin dan orang sengsara (ayat 1-2). Perlindungan itu digambarkan dengan tempat perlindungan yang kokoh dan sebagai aliran air yang memberi kehidupan, kesegaran dan pengharapan. Bangsa Israel akan mengalami hal tersebut ketika Sang Raja Adil yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya itu tiba.

Kedua, membawa perubahan dalam nilai-nilai (ayat 3-4). Orang-orang akan dibebaskan dari segala kemunafikan dan kebebbalan. Mata dan telinga mereka akan berfungsi sebagaimana mestinya dan peka terhadap kebenaran dan keadilan Tuhan. Mata mereka tidak lagi dibutakan oleh kepalsuan. Telinga mereka mendengar dan memperhatikan firman Tuhan. Mereka berbicara dengan jelas (tidak dalam keadaan mabuk). Dengan fasih mereka dapat mengajar dan menyaksikan apa yang benar dan adil, yaitu pengajaran Tuhan sendiri. Dengan demikian ada perubahan mental-spiritual yang total. Pemerintahan yang adil dan benar akan membawa perubahan dalam nilai-nilai.

Ketiga, memiliki posisi yang jelas (ayat 5-7). Orang dapat menilai dengan tepat. Rakyat diberikan kesempatan dan kebebasan untuk menilai dan mengeluarkan pendapat, karena mereka sekarang dapat melihat dan mendengar kebenaran yang sesungguhnya. Orang yang bebal mengatakan kebebalan; memikirkan yang jahat atau yang berdosa, karena ia sudah sesat atau murtad terhadap Tuhan. Hubungannya dengan Tuhan sudah rusak dan dengan sengaja ia merencanakan hal-hal yang jahat dan sesat. Akibatnya hubungannya dengan sesama juga rusak: tidak ada belas kasih atau kepedulian terhadap sesama yang miskin dan menderita. Seorang penipu juga memikirkan hal-hal yang jahat. Ia suka berdusta untuk mencelakakan orang miskin dan lemah. Orang miskin tidak mendapatkan keadilan karena dusta para penipu. Rakyat dapat membedakan antara orang bebal (penipu) dengan orang yang berbudi luhur atau terhormat (ayat 5). Watak sesungguhnya dari orang bebal akan diungkapkan dan orang-orang akan melihat kejahatan mereka (ayat 6-7).

Keempat, menghasilan orang-orang yang berbudi luhur. Orang-orang ini mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan dan dengan sesamanya. Ia merancangkan hal-hal baik, berlandaskan pengenalan akan Tuhan dan rasa hormat kepada-Nya (takut akan Tuhan). Mereka akan merancang dan memperjuangkan kebaikan bersama, kemakmuran yang dinikmati secara adil dan merata. Mereka juga memperjuangkan agar hal-hal yang baik dapat ditegakkan dan dihormati semua pihak.

Jika kita menginginkan perdamaian, maka kita juga harus memperjuangkan keadilan. Mari kita belajar untuk memperjuangkan dan menghadirkan perdamaian dalam hidup kita, mulai dari hal-hal kecil. Perwujudan kebenaran dan keadilan akan membawa damai sejahtera bagi semua orang.

Views: 76

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top