Membaca Tanda-tanda Zaman

Lukas 12:54-59

TB 2 LAI:

(49) Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku menginginkan api itu telah menyala! (50) Aku harus dibaptis dengan suatu baptisan, dan betapa susah hati-Ku, sebelum hal itu terlaksana! (51) Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan damai, kata-Ku kepadamu, melainkan pertentangan. (52) Sebab, mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. (53) Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.

(54) Yesus berkata lagi kepada orang banyak, Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. (55) Apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. (56) Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? (57) Mengapa engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? (58) Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada petugas dan petugas itu melemparkan engkau ke dalam penjara. (59) Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.

Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Tuhan Yesus membawa pertentangan. Kalimat-kalimat ini bisa saja mengejutkan kita, karena dibagian lain di dalam Alkitab, jelas sekali Tuhan Yesus datang membawa damai. Ayat ini memang berbeda, karena ada konteks dan peristiwa yang berbeda yang sedang disampaikan oleh Tuhan Yesus.

Pada kenyataannya, ketika Tuhan Yesus hadir di dunia ini sebagai manusia, Ia sedang datang dengan membawa kebenaran yang sejati. Tetapi ternyata, tidak semua orang siap dan mau menerima kebenaran itu. Kebenaran seringkali menyakitkan bagi orang-orang yang hidup di dalam ketidakbenaran.  Ketika sebagian orang mau menerima kebenaran, sedangkan sebagian yang lain tidak mau menerima kebenaran, maka akan terjadi pertentangan di dalam komunitas itu.

Lebih parah lagi, ketika terjadi pertentangan seperti ini, selalu saja ada orang yang tidak mau menerima kebenaran itu dan menyerang orang lain dengan menggunakan kekerasan atau melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Kita mungkin pernah melihat bahwa ada orang-orang yang melawan kebenaran itu tidak dengan pendapat atau argumentasi (hak jawab), tetapi memilih untuk menggunakan kekerasan.

Tuhan Yesus tahu akan terjadi seperti itu. Karena itu, kedatangan Tuhan Yesus tidak selalu diterima oleh orang-orang yang telah mendengar pengajaran-Nya. Firman dan kebenaran yang disampaikan oleh Yesus Kristus itu membawa pertentangan yang dahsyat, bagaikan Dia melemparkan api dan api itu menyala. Salah satu akibat negatif (karena salah mengerti) dari kebenaran yang disampaikan oleh Yesus Kristus ini adalah: banyak keluarga terpecah. Ada orang tua yang mengakhiri hubungan dengan anaknya, menganggap anak kandungnya tidak lagi menjadi anaknya, karena anak itu telah mengikuti kebenaran yang disampaikan oleh Yesus. Bisa juga terjadi sebaliknya.

Ada satu saja orang yang memutuskan untuk percaya kepada Yesus, sedangkan anggota keluarga yang lain tidak mau percaya kepada Yesus, maka orang yang sudah percaya kepada Yesus itu akan ditolak oleh keluarganya. Ketika kebenaran tidak disambut, maka pertentangan akan semakin tajam. Tetapi jika kebenaran itu disambut, maka damai sejahtera akan datang dan dialami oleh semua orang yang menyambutnya.

Mungkin kita diingatkan pada peristiwa kelahiran Yesus Kristus, ada sekumpulan malaikat yang bernyanyi bahwa Yesus Kristus adalah Pembawa Damai. Kita harus tahu bahwa damai itu hanya akan terjadi pada orang-orang yang mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bagi yang menolak Yesus, mereka tidak akan mendapatkan damai. Karena itulah, mereka tidak akan segan-segan untuk menggunakan kekerasan.

Semakin hari kita makin masuk pada zaman yang mengerikan. Jika kita memperhatikan tanda-tanda zaman, maka kita tahu bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali semakin dekat. Hari pengangkatan, Tuhan Yesus menjemput umat-Nya, semakin dekat. Karena itu, dengan hikmat dari Tuhan, seharusnya kita semakin waspada dengan semua yang terjadi pada saat ini.

Semakin hari semakin sulit untuk memilih hidup dalam kebenaran. Semua yang jahat dan tidak baik, telah dinormalisasi. Orang yang mengetahui kebenaran, tidak bisa berbuat apa-apa. Orang tahu sesuatu itu salah, tetapi tidak memiliki keberanian untuk menegor, karena memang sangat tidak aman. Jika kita tahu kebenaran, kita pun akan sulit untuk menghadapi pengajaran mayoritas yang selama ini sudah diyakini. Kaum Anabaptis pernah mengalami hal yang sama. Ketika mereka mengetahui tentang kebenaran baptisan, mereka mendapatkan ancaman dari sesama Kristen.

Hari ini, kita diperhadapkan dengan pilihan untuk memutuskan sendiri apa yang kita anggap benar dan berani bertanggungjawab dengan keputusan itu. Orang bisa mempengaruhi kita, bisa juga tidak. Iman dan hidup kita adalah keputusan kita sendiri. Tidak ada yang bisa  memaksa, bahkan Tuhan sekalipun tidak akan memaksa kita. Tuhan telah memberi kebebasan mutlak kepada manusia. Tuhan Yesus hanya memperingatkan kepada kita, supaya kita mengikuti firman-Nya yang penuh dengan kebenaran itu.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top