Iblis Dalam Bentuk Ular (Jelajah PL 10)

Kejadian 3:1

Di dalam pasal ini, ada kisah penting yang dicatat. Sebelumnya kita mendapatkan gambaran bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan adalah sempurna. Tidak ada bencana, tidak ada peperangan, tidak ada penyakit, tidak ada kematian. Hal itu jelas sangat berbeda dengan keadaan dunia saat ini, yang penuh dengan berbagai macam hal yang tidak baik. Dunia sedang menuju pada kerusakan.

Di dalam pasal ini menjalaskan tentang sebab dunia yang dulu sempurna, sekarang menjadi tidak baik. Tanpa mengetahui kisah ini, kita tidak akan pernah tahu perubahan ini. Kita tidak akan pernah tahu bahwa dunia diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna. Kita juga tidak akan bisa melihat perbedaan atau perubahan di dunia ini. Disinilah awal dari kerusakan dunia, ketika manusia jatuh ke dalam dosa.

Karena kisah ini penting, maka kisah ini juga sering diserang oleh Iblis. Beberapa orang berpendapat bahwa kisah ini hanya mitos atau gambaran alegoris. Selain manusia dan istrinya, di taman Eden juga ada binatang, salah satunya adalah ular. Ular disebut sebagai binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan.

Dikatakan bahwa ular itu berbicara kepada Hawa. Kisah ini dianggap legenda, karena tidak mungkin ada ular yang bisa berbicara dengan bahasa manusia. Tetapi secara iman kekristenan, ini adalah fakta. Ketika ular berbicara, Hawa tidak terkejut, tidak dicatat bahwa Hawa heran melihat hal itu. Dimungkinkan, sebelum kejatuhan manusia, ada binatang yang dekat dengan manusia dan diberi kesempatan untuk berbicara dengan bahasa manusia.

Hal ini bukan hal yang mustahil bagi Tuhan. Di bagian lain, Tuhan pernah membuka mulut keledai Bileam yang bisa berbicara dengan bahasa manusia. Pada waktu itu, ular tidak bertindak atas diri sendiri. Di balik ular, ada Iblis yang sedang mengendalikannya. Di dalam Wahyu 12:9 dikatakan, “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”

Kejadian mengenai ular yang dikendalikan Iblis, dikisahkan di kitab pertama. Penjelasan tentang hal itu dicatat di dalam kitab terakhir. Di kitab Wahyu, dijelaskan bahwa ular itu adalah Iblis atau Satan. Iblis adalah malaikat yang memberontak. Malaikat juga makhluk yang diciptakan Tuhan, yang memiliki posisi hampir sama dengan manusia. Yang membedakan malaikat dan manusia adalah tubuh. Malaikat diciptakan untuk melayani Tuhan dan juga beberapa bertugas melayani manusia.

Sebelum disebut sebagai Iblis, malaikat ini bernama Lucifer. Hal ini tercatat di dalam Yesaya 14 dikatakan, “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!” Kisah ini sedang menjelaskan raja Babel. Jika dibaca lebih dalam, kisah ini juga sedang menjelaskan oknum di balik raja Babel itu, yaitu Setan.

Bintang Timur, jika dilihat di kitab terjemahan King James Version, disebut Lucifer atau pembawa terang. Di ayat selanjutnya dijelaskan mengenai kesalahan Lucifer, yaitu ingin menyaingi Tuhan atau memberontak kepada Tuhan.

Views: 36

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top