Markus 16:14-20
Di ayat ini, Tuhan Yesus masih mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Semua sudah disampaikan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus. Sampai pada titik saat Tuhan Yesus akan segera meninggalkan mereka, mereka masih tidak percaya akan Yesus. Sebenarnya tidak hanya pada saat ini Tuhan Yesus mencela ketidakpercayaan mereka. Orang-orang yang pernah mendengar perkataan Yesus secara langsung, mereka melihat Yesus secara langsung, menyaksikan bahkan mengalami mujizat Tuhan, masih saja ragu-ragu kepada Yesus. Demikian juga dengan orang-orang pada saat ini, tidak mudah untuk percaya sungguh-sungguh kepada Yesus.
Kemudian Yesus memberikan perintah kepada mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk (dalam terjemahan masa kini: kepada seluruh umat manusia). Pemberitaan Injil tidak lagi terbatas bagi orang-orang Yahudi, tetapi juga terbuka bagi orang-orang non-Yahudi. Tuhan memperlengkapi mereka dengan tanda-tanda. Tanda-tanda inilah yang membuktikan bahwa mereka adalah rasul (utusan langsung) Yesus Kristus. Tanda-tanda ini hanya diberikan kepada rasul, bukan kepada semua orang percaya. Hal tersebut bisa kita baca dalam 2 Korintus 12:12, “Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.” Jadi tanda-tanda itu hanya bisa dilakukan oleh Mesias dan para rasul. Saat ini, tanda-tanda itu dilakukan oleh mesias dan rasul palsu.
Tugas kita pada saat ini bukan melakukan tanda-tanda itu. Tanda-tanda itu dipakai oleh para rasul untuk menyaksikan Injil Yesus Kristus yang belum lengkap ditulis di dalam Alkitab. Kita pada saat ini memberitakan Injil bukan dengan dasar tanda-tanda, tetapi dengan dasar Alkitab yang ditafsirkan dengan akal sehat dan dikuatkan dengan Roh Kudus.
Sebelum para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, mereka menanti-nantikan Roh Kudus di Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama dengan beberapa perempuan dan saudara-saudara Yesus (Kis 1:14).
Peristiwa turun-Nya Roh Kudus sudah dinubuatkan sebelumnya oleh nabi Yoel. Nabi Yoel menubuatkan bahwa Roh Tuhan akan dicurahkan ke atas manusia. Mereka akan bernubuat dan melakukan tanda-tanda serta mujizat. Mereka bisa berbahasa lidah, bahasa yang bisa dimengerti oleh semua bangsa menurut bahasa mereka masing-masing. Ini adalah tanda bahwa berita Injil itu harus disampaikan kepada semua orang dari bangsa dan bahasa manapun juga.
Setelah Petrus berkhotbah dengan bersemangat, pada hari itu juga ada sekitar tiga ribu jiwa yang percaya dengan apa yang disampaikan oleh Petrus. Mereka memberi diri dibaptis. Tetapi tiga ribu jiwa ini ternyata tidak mewakili bangsa Yahudi. Yang mewakili bangsa Yahudi adalah pada tua-tua, imam kepala, ahli Taurat dan orang Farisi. Memang ada beberapa di antara mereka yang akhirnya percaya kepada Yesus. Tetapi sebagian besar masih tidak percaya. Bahkan sampai Roh Kudus turun, mereka tetap tidak percaya kepada Yesus. Dengan menyindir bahwa para murid sedang mabuk anggur manis (Kis 2:13), mereka telah menghujat Roh Kudus.
Ketika mereka menyalibkan Yesus, menghina dan menghujat Yesus, sebenarnya masih ada kesempatan untuk mereka diselamatkan. Tuhan Yesus memberi kesempatan kepada mereka dengan berdoa kepada Bapa supaya Bapa mengampuni perbuatan mereka karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya sedang mereka perbuat. Tetapi ketika Roh Kudus turun dan mereka tetap degil hatinya, maka tidak akan ada lagi cara orang tersebut berbalik dan bertobat. Orang yang tidak bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, mereka pasti tidak akan bisa diselamatkan.
Dosa menghujat Roh Kudus masih bisa dilakukan hari-hari ini. Ketika seseorang tetap degil ketika sudah mendengar kebenaran firman Tuhan, maka sebenarnya mereka sedang dalam posisi tersebut. Sebagai orang percaya, kita hanya bisa menyampaikan berita Injil. Berita Injil tidak perlu dipaksakan, tetapi ditawarkan. Jika ada yang mau menerima, itu adalah kesempatan buat mereka untuk diselamatkan. Jika ada yang menolak, kita hanya bisa berdoa supaya suatu saat mereka mau membuka hati dan pikiran mereka untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Orang Kristen belum tentu sungguh-sungguh percaya kepada Yesus. Tetapi, orang yang sungguh-sungguh percaya Yesus, dia pasti Kristen (pengikut Kristus).
Views: 6