Imamat 16:3-14
Yang selalu ditekankan adalah kekudusan, karena Tuhan merupakan Pribadi yang kudus. Kudus artinya terpisah dari dosa. Dosa tidak akan bisa menghampiri Tuhan. Tanpa kekudusan, tidak ada seorang pun yang dapat melihat Tuhan. Karena itu, semua manusia yang sudah berdosa tidak bisa mendekat kepada Tuhan. Manusia berdosa harus menyelesaikan dosa itu terlebih dulu. Harus ada korban yang mati untuk menyelesaikan dosa.
Pada saat hari raya pendamaian, imam besar masuk ke ruang maha kudus. Tahap pertama supaya imam besar bisa masuk ke ruang maha kudus adalah membawa korban. Korban ini menggambarkan Yesus Kristus. Ketika imam besar membawa masuk darah pendamaian bagi bangsa Israel, maka ini menjadi gambaran dari Yesus Kristus yang membawa darah-Nya sendiri untuk mendamaikan orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Ada perbedaan yang mendasar antara Yesus Kristus dengan imam Harun. Harun memiliki dosanya sendiri. Karena itu Harun harus menyelesaikan dulu dosanya. Karena itu, yang harus dibawa oleh Harun adalah seekor lembu jantan muda dan domba jantan. Lembu jantan digunakan untuk menghapus dosa Harun sendiri. Sebagai pengantara, Harun harus menyelesaikan dosanya terlebih dulu. Setelah itu, Harun mengambil dua ekor kambing jantan untuk menghapus dosa Israel.
Ketika Harun sebagai imam besar bertugas mendamaikan umat Israel di hari pendamaian itu, maka ia harus meninggalkan semua pakaian kebesarannya. Ia hanya menggunakan pakaian lenan saja. Hal ini menggambarkan bahwa ketika Yesus Kristus datang untuk mendamaikan umat-Nya di hadapan Bapa, Ia telah meninggalkan semua kemuliaan-Nya di Surga. Ia datang mengenakan manusia hamba, melawat manusia di dunia.
Pada hari pendamaian itu, imam besar masuk dua kali ke dalam ruang maha kudus. Memang dia masuk ke ruang maha kudus itu satu hari dalam satu tahun. Tetapi dalam satu hari itu, ia masuk sebanyak dua kali. Pertama, imam besar harus mendamaikan dirinya sendiri. Setelah itu, imam besar baru mendamaikan umat. Untuk mendamaikan diri sendiri, ia harus membawa lembu jantan muda. Lembu itu harus dipersembahkan di mezbah korban bakaran yang berada di luar Kemah Suci.
Imam besar membawa sedikir darah dari korban bakaran itu. Ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah, mengambil ukupan lalu membawanya masuk ke belakang tabir. Setelah itu ia meletakkan ukupan itu di atas api, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian. Ia juga harus memercikkan darah dari lembu jantan itu ke atas tutup pendamaian. Dengan demikian, imam besar telah mengadakan pendamaian untuk dirinya sendiri.
Di dalam Ibrani 6:19-20 dikatakan, “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” Yesus Kristus telah masuk ke balik tabir, ke ruang maha kudus di Surga. Ia telah menjadi Perintis bagi kita, sehingga kita pun bisa memasuki tempat itu.
Views: 26