Imamat 1:1-2
Imamat merupakan kitab yang cukup unik. Imamat ditulis oleh Musa, karena masih bagian dari lima kitab Taurat. Pernah dibahas bahwa ada orang meragukan Musa sebagai penulis lima kitab pertama ini. Di dalam Lukas 24:44 dikatakan, “Ia berkata kepada mereka: Inilah perkataan-Ku yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”
Tuhan Yesus menyebut bahwa kitab Taurat itu adalah kitab Taurat Musa. Ini adalah salah satu dari sekian banyak penjelasan di dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa kitab Taurat ditulis oleh Musa. Karena ditulis oleh Musa, maka kita memiliki landasan kuat untuk mempelajari kitab ini. Musa menulis kitab ini juga atas inspirasi serta pengilhaman dari Tuhan. Meskipun Musa yang menulis, tetapi setiap kata yang tertulis dalam kitab ini merupakan inspirasi dari Tuhan, serta mengandung kebenaran-kebenaran Tuhan.
Kitab Imamat seringkali tidak disukai untuk dibaca. Karena itu, kita perlu mengerti maksud dari kitab Imamat, sehingga kita bisa menemukan kebenaran-kebenaran atau prinsip-prinsip yang bisa kita pelajari. Seringkali kitab ini dianggap membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan orang Kristen hari ini. Meskipun demikian, mari kita pelajari dan dalami bersama kitab ini.
Kita Imamat, sesuai dengan namanya, sangat berhubungan dengan jabatan imam. Imam ini berasal dari suku Lewi, terutama dari keturunan Harun. Tema utama dari kitab Imamat adalah kekudusan. Kekudusan ini dimanifestasikan serta dibicarakan dalam dua hal yang besar, yaitu melalui korban persembahan dan cara hidup (karakter manusia).
Korban persembahan ini menggambarkan pengorbanan Yesus Kristus. Dengan pengorbanan ini, manusia bisa dekat dengan Tuhan. Kekudusan diperoleh dari pendamaian oleh Yesus Kristus. Kata pendamaian akan kita temui berulang kali di kitab Imamat ini. Pendamaian berkaitan dengan kata menutupi, artinya ada yang menutupi manusia karena telah berdosa. Mengenai cara hidup atau karakter, dikabarkan dengan kekudusan perkawinan dan juga simbol penyakit kusta.
Kitab Imamat berisi pewahyuan langsung dari Tuhan untuk dicatat. Pewahyuan ini terjadi pada saat Musa berada di gunung Sinai. Orang Israel masih ada di sekitar gunung Sinai, selama sekitar satu tahun. Sambil mendirikan Kemah Suci, Tuhan menurunkan perintah dan aturan yang disampaikan kepada Musa dan ditulis di dalam kitab ini.
Peraturan yang pertama yaitu tentang korban bakaran. Dari korban bakaran ini, kita akan melihat kepada bahwa semua korban yang diperintahkan ini menggambarkan pada pengorbanan Yesus Kristus.
Views: 26