Tidak Bercela (Jelajah PL 382)

Imamat 1:4-10

Syarat lain dari persembahan korban itu haruslah dari binatang jantan dan tidak bercela. Jantan menggambarkan Yesus Kristus, juga menggambarkan kekuatan. Yesus Kristus kuat untuk menyelamatkan umat-Nya, sampai kepada penyaliban. Demikian juga dengan Tuhan sendiri, di dalam Alkitab selalu digambarkan sebagai laki-laki. Tuhan dipanggil Bapa, sedangkan Yesus Kristus disebut Putera. Hari ini ada gerakan feminisme yang ingin membuat Tuhan digambarkan seperti perempuan.

Ketika Tuhan menggambarkan dirinya sebagai laki-laki, bukan berarti bahwa Tuhan tidak sayang kepada perempuan. Laki-laki itu tergambarkan melalui penciptaan Adam, sebagai gambar dan rupa Tuhan. Kemudian Hawa diciptakan dari dan menurut gambar Adam. Laki-laki diberi tugas untuk mengepalai istrinya. Sekali lagi semua ini bukan untuk merendahkan kaum perempuan. Tetapi memang demikianlah Tuhan menciptakan manusia sejak mulanya. Jika kita tidak menerima pengajaran ini, berarti kita sedang melawan kehendak Tuhan.

Persembahan kepada Tuhan tidak boleh bercela. Hal ini juga menggambarkan Yesus Kristus yang tidak bercela. Di dalam 1 Yohanes 3:5 dikatakan, “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.” Di dalam 1 Petrus 2:22 dikatakan, “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu daya tidak ada dalam mulut-Nya.” Di dalam 2 Korintus 5:21 dikatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Para murid Yesus mengakui bahwa Yesus tidak berdosa. Mereka adalah orang-orang yang bersama-sama dengan Yesus Kristus kurang lebih tiga setengah tahun, siang dan malam. Mereka sangat dekat dengan Yesus Kristus dan selalu beraktivitas dengan Yesus. Orang yang paling dekat dengan kita, biasanya ia akan tahu kelemahan dan kelebihan kita. Jika para murid Yesus Kristus menyaksikan bahwa Yesus tidak bercela dan tidak berdosa, tentu kita sangat mempercayainya. Minimal yang menyaksikan dan menulis itu adalah Yohanes dan Petrus.

Bukan hanya para murid yang memberikan kesaksian seperti itu. Bahkan para lawan Yesus pun menyaksikan hal itu. Di dalam Yohanes 8:46 dikatakan, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” Pada saat itu Yesus menantang orang-orang yang melawan Dia untuk membuktikan bahwa Dia melakukan kesalahan. Ternyata mereka tidak menemukan kesalahan Yesus sekecil apapun, sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan Yesus itu.

Ada juga pengakuan dari orang lain yang lebih netral, yang menjadi hakim bagi Yesus Kristus. Di dalam Yohanes 18:38b, Pilatus berkata, “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.” Ada banyak tuduhan palsu dan fitnah yang diarahkan kepada Yesus Kristus. Semua ini cocok dengan gambaran di dalam kitab Imamat, bahwa Yesus Kristus adalah Domba korban yang tidak bercela dan tidak cacat.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top