Dosa Yang Tidak Kelihatan (Jelajah PL 418)

Imamat 15:1-3

Di pasal ini, akan dibahas mengenai gambaran dosa dari sudut pandang yang berbeda. Jika kusta menggambarkan kejijikan dari dosa dan bisa dilihat dari luar, maka dosa yang digambarkan di pasal ini lebih kepada dosa yang tidak mudah terlihat dari luar. Semua orang sudah jatuh dalam dosa. Dosa bisa saja kelihatan. Tetapi ada banyak jenis dosa yang tidak kelihatan, karena bisa disembunyikan. Ada banyak dosa yang tidak diketahui oleh orang lain, karena ada di dalam diri kita, di dalam pikiran kita.

Yang dijelaskan memang sangat menjijikkan, karena seperti inilah sejatinya dosa itu. Dosa itu digambarkan dengan lelehan atau cairan yang mengalir keluar dari aurat (alat kelamin) laki-laki. Cairan itu keluar tidak normal, sebagai salah satu gejala penyakit di bagian alat kelamin. Pada saat ini, sudah ditemukan obat-obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Tetapi pada zaman dulu, penyakit seperti ini cukup mengerikan dan mematikan.

Tuhan ingin menjaga orang Israel, supaya tidak terjangkit penyakit seperti ini. Karena itu Tuhan menyatakan bahwa orang yang memiliki penyakit seperti itu, dihitung najis. Penyakit itu dijadikan lambang dosa. Cairan yang keluar dari aurat merupakan penyakit pribadi, yang tidak bisa langsung diketahui oleh banyak orang. Jika orang ini tidak menceritakan kepada orang lain, maka tidak akan ada orang yang tahu.

Jika kita memiliki dosa yang dilakukan secara pribadi, seharusnya kita menyelesaikannya dengan Tuhan. Kita perlu membereskan kenajisan pribadi itu. Jangan kita berpikir bahwa orang lain tidak tahu sehingga kita aman. Jika dibiarkan seperti itu, maka akan terjadi kehancuran dalam hidup kita sendiri. Kita bisa berpikir bahwa tidak ada orang yang tahu dengan dosa dan kelemahan kita itu. Tetapi semuanya itu akan menggerogoti hidup dan kedamaian kita pribadi, sehingga kita tidak akan mengalami sukacita.

Dosa itu terasa manis ketika pertama kali dinikmati. Tetapi akan menjadi pahit dan menjijikkan di kemudian hari. Bahkan merusak dan menimbulkan rasa sakit yang hebat. Banyak orang tertipu dengan manis dan indahnya dosa di awal. Buah dari dosa itu adalah maut. Sama seperti Hawa yang melihat buah yang dilarang oleh Tuhan untuk di makan. Hawa melihat bahwa buah itu baik untuk dipandang dan dimakan. Hawa kemudian mengambil dan memakan buah itu. Setelah ia memakan buah itu, ia baru merasakan hal yang aneh dan menakutkan.

Tuhan memberikan setiap manusia hati nurani. Hati nurani ini yang akan peka dengan dosa. Ketika seseorang melakukan dosa, maka hati nurani akan bergejolak, membuat manusia yang melakukan dosa menjadi tidak tenang. Hati nurani manusia ini sebenarnya juga membantah teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang tidak sempurna. Padahal, sesuai dengan penciptaan, manusia diciptakan sempurna oleh Tuhan.

Dosa selalu menimbulkan konsekuensi dan akibat yang pahit. Sama seperti Daud yang mungkin menikmati dosa bersama dengan Batsyeba, tetapi mendapatkan akibat yang tidak mengenakkan. Pada akhirnya, Daud harus membayar mahal dosa dan pelanggaran yang telah ia lakukan. Anaknya mati. Di masa tuanya, keluarganya menjadi berantakan.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top