Tulah Keempat: Lalat Pikat (Jelajah PL 247)

Keluaran 8:20-32

Ketika Tuhan memberi sepuluh tulah, maka Tuhan sebenarnya memberi sepuluh kesempatan bagi Firaun dan orang Mesir untuk bertobat. Tuhan memerintahkan kepada Firaun untuk melepaskan umat-Nya. Jika tidak, maka Tuhan akan melepaskan pikat bagi tanah Mesir. Lalat pikat ini tidak hanya hinggap, tetapi seringkali seperti nyamuk dan menyerang binatang. Ada yang menafsirkan bahwa lalat pikat ini seperti kumbang, karena orang Mesir juga memiliki dewa kumbang. Jika hal ini benar, maka tulah ini adalah serangan bagi dewa kumbang itu.

Lalat pikat ini membawa kerusakan bahkan kematian. Lalat pikat itu memenuhi seluruh tanah Mesir. Dalam hal ini, Tuhan mengecualikan tanah Gosyen. Tuhan membuat perbedaan antara tanah Mesir dengan tanah Gosyen, tanah yang ditempati oleh keturunan Yakub. Tuhan menyatakan ini secara tegas, supaya Firaun bisa melihat dengan jelas perbedaan itu. Di tanah Gosyen tidak akan muncul lalat pikat. Tuhan ingin meyakinkan dan melembutkan hati Firaun. Tuhan menunjukkan bukti tentang kekuasaan-Nya, dengan tujuan supaya Firaun mau bertobat.

Memang pada akhirnya Tuhan mengeraskan hati Firaun. Tetapi dari awal, Tuhan sudah membuka kasih karunianya bagi Firaun dan orang Mesir. Tuhan terus memberi kesempatan itu kepada Firaun. Tuhan ingin menunjukkan kepada Firaun bahwa tulah-tulah itu bukan kejadian yang alami atau musiman. Semua kejadian itu dilakukan oleh Tuhan, untuk menunjukkan kemahakuasaan Tuhan. Bukti kemahakuasaan Tuhan diperlihatkan melalui pembedaan antara tanah Mesir dengan tanah Gosyen. Hal ini seharusnya bisa membantah argumen Firaun dan juga argumen orang-orang yang menganggap peristiwa ini adalah hal yang biasa atau kebetulan atau musiman.

Tuhan sedang menunjukkan kesabaran-Nya kepada Firaun dan orang Mesir. Di dalam 2 Petrus 3:9 dikatakan, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Termasuk kepada Firaun, sebenarnya Tuhan tidak menginginkan kematian Firaun.

Di dalam Yehezkiel 18:32 dikatakan, “Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!” Dalam hal ini jelas bahwa Tuhan tidak menginginkan kematian orang-orang berdosa. Tuhan sebenarnya tidak senang dengan hal itu. Tuhan ingin manusia berdosa itu mau bertobat dan hidup. Demikian juga dengan Firaun dan orang Mesir lainnya.

Tetapi Firaun terus berlaku licik. Firaun ingin membuat kompromi dengan Musa. Demikian juga dengan Iblis, ingin selalu berbuat kompromi dengan orang percaya. Tuhan menginginkan keterpisahaan antara orang percaya dengan tidak percaya. Tetapi Firaun ingin menyatukannya dengan cara membuka kesempatan untuk memberikan persembahan kepada Tuhan di Mesir. Iblis juga selalu memengaruhi kita demikian, kita bisa berbakti kepada Tuhan sekaligus berbakti kepada dunia ini.

Bagi Tuhan hal itu tidak bisa. Di dalam Yakobus 4:4 dikatakan, “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Kita harus memilih salah satu. Musa tidak mau dijebak oleh Firaun.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top