Keluaran 12:43-51
Selanjutnya Tuhan menetapkan berbagai aturan mengenai Paskah. Tuhan melarang orang asing ikut makan Paskah. Orang-orang asing ini adalah orang bukan Israel. Mereka tidak pernah mengalami hal-hal yang pernah dialami oleh orang Israel. Karena itu, mereka tidak memiliki hubungan pengalaman dengan makan Paskah. Orang yang hanya ikut-ikutan saja, tidak diperbolehkan oleh Tuhan. Pada saat Perjanjian Lama, tanda bahwa mereka percaya kepada Tuhan adalah ketika mereka menjadi orang Israel. Mungkin ada dari bangsa-bangsa lain yang akhirnya percaya kepada Tuhan. Karena itu, mereka harus bergabung dengan bangsa Israel.
Salah satu tanda lain bahwa mereka bergabung dengan bangsa Israel adalah menyediakan diri disunat, bagi laki-laki. Orang yang sudah disunat berarti telah ikut ambil bagian dalam perjanjian Abraham. Karena sudah menjadi bagian bangsa Israel, maka ia diperbolehkan makan Paskah. Orang yang belum ikut dalam perjanjian Abraham, tidak perlu melaksanakan hal yang menyimbolkan keselamatan dari Tuhan. Semua itu tidak berguna.
Di zaman sekarang, ada dua upacara simbol (ordinansi) yang Tuhan perintahkan, yaitu Baptisan Air dan Perjamuan Tuhan. Baptisan adalah tanda atau simbol dari pertobatan. Sebagaimana orang asing yang belum mengerti tentang hakikat keselamatan, mereka tidak perlu mendapatkan tanda baptisan. Sama dengan orang asing di zaman Israel, mereka juga tidak perlu ikut makan Paskah, karena memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pengalaman hidup mereka. Baptisan bukan untuk orang yang belum percaya. Jika ada orang yang belum percaya, tetapi menerima baptisan, maka tidak ada artinya.
Bayi yang dibaptis, tidak memiliki arti apapun. Alkitab sendiri mengajarkan bahwa baptisan hanya dilakukan untuk orang yang sudah percaya. Di dalam Kisah Para Rasul 8:37 dengan jelas dikatakan oleh Filipus, “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Sesudah itu orang Etiopia mengaku percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, sehingga Filipus memiliki dasar untuk melakukan baptisan bagi dia. Orang Israel memiliki tanggungjawab untuk memastikan makan Paskah itu.
Simbol kedua adalah Perjamuan Tuhan, seharusnya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah melakukan simbol pertama, yaitu Baptisan. Perjamuan Tuhan adalah peringatan akan kematian Yesus Kristus, melambangkan pencurahan darah Kristus dan terpecahnya daging Kristus. Jika belum percaya dan belum dibaptis, tidak ada gunanya juga mengikuti Perjamuan Tuhan. Paulus pernah marah karena di jemaat Korintus pernah ada yang mengikuti Perjamuan Tuhan dengan cara yang tidak layak. Hal itu bisa menimbulkan penyakit dan kematian di kalangan orang Korintus.
Semua orang Israel berbuat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Hal ini sangat indah, ketika orang-orang percaya siap untuk mengikuti dan melaksanakan perintah Tuhan dengan sebaik-baiknya. Tepat pada hari itu, Tuhan membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.
Views: 31