Hidup Berani

1 Korintus 16:13-14

TB2
13 – Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikap beranilah dan tetaplah kuat. 14 – Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!

TB
13 – Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! 14 – Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!

Ketika kita membaca atau mendengar kata “berani”, biasanya yang terlintasi dalam pikiran kita adalah keberanian secara fisik, keberanian keluar dari ketakutan atau kekhawatiran, atau keberanian dengan memperlihatkan kekuatan duniawi. Hari ini dan melalui ayat Alkitab yang sudah kita baca, kita mendalami keberanian yang berbeda, yaitu keberanian yang bersumber dari iman kepada Tuhan, bukan sekedar keberanian biasa.

Hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Kita merenungkan firman ini sambil mengingat keberanian para pahlawan Indonesia yang telah berjuang demi kemerdekaan dan keadilan. Para pahlawan telah rela berkorban demi kebenaran yang dipercayai. Kita sebagai orang percaya seharusnya juga memiliki pemikiran yang seperti itu. Tuhan memanggil kita untuk menjadi pahlawan iman di generasi kita, berdiri dengan berani untuk menyatakan kebenaran di tengah dosa, ketidakadilan dan penindasan. Apa yang perlu kita lakukan?

Pertama, berjaga-jagalah. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus untuk berjaga-jaga. Artinya, jemaat di Korintus dan kita harus peka dan sadar teradap semua hal yang terjadi di sekitar kita, terutama serangan-serangan rohani yang bisa melemahkan iman kita. Di dunia yang penuh dosa dan semakin tidak terkendali ini, kita sering diperhadapkan pada situasi yang menguji komitmen kita di hadapan Tuhan. Cara orang beriman berjaga-jaga adalah dengan mempererat hubungan dengan Tuhan melalui doa dan firman. Jika kita kuat dalam hal itu, maka kita kan menjadi lebih waspada terhadap berbagai macam tipu daya iblis dan semakin kuat untuk menolak godaan dosa.

Kedua, berdiri dengan teguh di dalam iman. Kita tidak akan mungkin bisa berdiri dengan berani, tanpa mempunyai dasar iman yang kokoh. Keberanian itu muncul dan kuat, karena kita tahu bahwa Tuhan beserta dengan kita. Kita pernah membaca kisah para pahlawan iman di dalam Alkitab, seperti: Daniel, Daud dan Ester. Mereka telah menunjukkan keberanian yang besar, karena mereka berdiri teguh dalam iman kepada Tuhan. Mereka tidak takut untuk menyatakan kebenaran, bahkan pada saat hidup mereka berada dalam bahaya.

Ketiga, bersikap sebagai laki-laki. Laki-laki dikenal memiliki struktur tulang dan otot yang lebih kuat. Dalam hal pikiran dan perasaan, laki-laki lebih logis. Adam tidak mudah tergoda (1 Timotius 2:14 – Lagipula, bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa). Ia makan buah pengetahuan yang baik dan jahat bukan karena tergoda, tetapi karena diberi oleh Hawa dan memakannya. Watak seorang laki-laki seharusnya tegas dan siap serta berani mengambil keputusan dalam kondisi terdesak sekalipun. Sikap seperti ini sangat sulit untuk dilakukan.

Keempat, melakukan segala pekerjaan dalam kasih. Keberanian yang kita miliki seharusnya bukan keberanian yang kasar, melainkan keberanian yang dipenuhi dengan kasih. Keberanian tanpa kasih akan membuat kita menjadi keras hati. Keberanian yang disertai dengan kasih, akan membawa dampak positif bagi semua orang.

Melalui firman Tuhan ini, kita diingatkan untuk hidup dalam keberanian yang sejati. Keberanian yang Tuhan inginkan bukanlah keberanian untuk menyombongkan diri, melainkan menyatakan kebenaran di tengah dunia yang semakin kacau ini. Di generasi kita, kita tidak lagi dipanggil untuk berjuang dalam peperangan seperti para pahlawan pendahulu kita, tetapi kita dipanggil untuk memperjuangkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari, berdiri teguh di dalam iman dan melakukan segala sesuatu dalam kasih.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top