Mencemarkan Tubuh (Jelajah PL 303)

Keluaran 20:14

Hukum ketujuh: Jangan berzinah. Di dalam bahasa aslinya, hukum ini disampaikan kepada laki-laki atau perempuan yang sudah menikah, tetapi mereka tidak setia dengan pasangannya. Selain itu, hukum ini juga diberlakukan bagi orang-orang yang belum menikah, tetapi mereka telah melakukan hubungan suami istri. Semua itu dilarang oleh Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, Tuhan membuat mereka saling membutuhkan, baik secara emosional maupun secara fisik. Tuhan telah menciptakan semua itu dengan baik dan sempurna.

Ketika Adam dan Hawa belum jatuh ke dalam dosa, mereka belum sadar dengan ketelanjangan mereka. Mereka tidak memiliki rasa malu, satu dengan yang lain. Tetapi ketika mereka telah jatuh ke dalam dosa, rancangan Tuhan yang indah itu telah dikacaukan. Bahkan manusia menyelewengkan semua itu menjadi hal-hal yang kotor. Hubungan suami istri bagi pasangan Kristen yang sudah menikah, merupakan hal yang patut dirayakan dan disyukuri. Ketika hal itu disalahgunakan, maka rancangan Tuhan itu dikotori.

Ada orang-orang yang tidak mau menikah, karena mau mengkhususkan diri bagi Tuhan. Tetapi di sisi lain, ada orang-orang yang melanggar moral dan mengotori hubungan yang seharusnya dirancang indah itu. Semakin hari semakin banyak orang yang tidak mau saling setia. Perzinahan bukan lagi sebagai tindakan yang memalukan (tabu), tetapi sudah dianggap biasa.

Di dalam 1 Korintus 6:18 dikatakan, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.” Dosa perzinahan dan percabulan menjadi satu hal yang khusus, karena melibatkan salah satu bagian fisik kita. Karena itu Tuhan memberi peringatan khusus ini, supaya kita tidak melakukan kesalahan ini.

Kenyataanya, banyak manusia tidak peduli dengan peringatan Tuhan ini. Manusia lebih memilih untuk menjalani hidup mereka dengan ketidakteraturan. Semakin hari semakin banyak kekacauan yang dilakukan oleh manusia, terutama dalam hal ini. Bahkan, bentuk dan caranya semakin beragam. Nanti kita juga bisa melihat dengan lebih detail, bahwa hukum Taurat menentang itu semua. Hal-hal yang terjadi pada saat ini, ternyata sudah pernah dilakukan di masa Perjanjian Lama. Tidak ada hal yang baru di dunia ini. Yang ada adalah pengulangan demi pengulangan, di setiap generasi yang muncul.

Jika manusia semakin tidak peduli dengan hal ini, maka terjadilah seperti yang dinyatakan dalam Roma 1:24, “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.” Dilanjutkan di ayat 26-27, “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top