Keluaran 32:25-29
Kesaksian bangsa Israel menjadi hancur di hadapan bangsa-bangsa lain yang melihat mereka, ketika mereka mulai menyembah patung lembu emas itu. Keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir pasti menjadi pembicaraan di antara bangsa-bangsa lain pada waktu itu. Israel menjadi bangsa yang selalu diperhatikan kabar beritanya. Orang-orang akan penasaran pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan cara yang ajaib. Mereka bahkan bisa mengalahkan pasukan Firaun. Kabar tentang Israel menyebar ke mana-mana.
Demikian juga dengan kabar orang yang baru bertobat dan percaya kepada Yesus, kabar itu bisa tersiar dengan sangat cepat. Apalagi dengan kemajuan media sosial pada saat ini, jika ada orang yang menjadi Kristen, maka orang lain pun akan cepat mengetahuinya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh orang percaya, menjadi hal yang diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak orang. Karena itu, jika kita sudah percaya kepada Tuhan, kita perlu selalu memperhitungkan sikap dan tindakan kita, jangan sampai justru menjadi batu sandungan. Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, semua yang kita katakan dan lakukan bukan lagi atas dasar diri sendiri, tetapi juga sebagai duta Yesus Kristus.
Bangsa-bangsa lain menjadikan kesalahan bangsa Israel ini sebagai bahan cemoohan. Bangsa Israel seperti kuda yang terlepas dari kandang. Mereka terlepas dari moral dan sangat memalukan. Dalam pesta pora mereka kepada berhala lembu emas, mereka kembali lagi pada kebejatan-kebejatan yang telah mereka lihat di Mesir. Di dalam terjemahan King James Version, mereka disebut telanjang. Di dalam penyembahan-penyembahan berhala, selalu ada aksi yang seperti ini. Ketika ada penyimpangan dari kebenaran, maka kebejatan moral selalu akan mengikutinya.
Semakin hari, dunia menuju ke arah menelanjangi diri sendiri. Jika ada orang yang hidup puluhan tahun yang lalu, maka mereka tidak akan pernah mengira dengan gaya berpakaian di zaman sekarang. Hal seperti ini sangat menyedihkan bagi Tuhan. Seketika orang-orang Israel menyimpang dari kebenaran, pada saat itu juga mereka melakukan kebejatan moral.
Melihat peristiwa itu, Musa segera berkata: “Siapa yang memihak kepada Tuhan datanglah kepadaku!” Maka berkumpullah seluruh bani Lewi. Tuhan ingin supaya orang-orang yang memihak kepada-Nya segera mendekat dan berkumpul kepada-Nya, lalu menjauhkan diri dari komunitas lain. Tuhan ingin mereka memproklamasikan sebagai orang-orang yang ada di pihak Tuhan. Mereka tidak boleh percaya kepada Tuhan dengan diam-diam.
Mereka yang memproklamasikan diri berada di pihak Tuhan sering harus berkorban dan menjauh dari orang-orang dekat mereka. Dalam hal menjaga kebenaran firman Tuhan, hal ini perlu dilakukan. Bani Lewi diberi hak oleh Musa untuk membunuh saudaranya atau temannya atau tetangganya. Pada waktu itu ada tiga ribu orang yang terbunuh oleh mereka. Sepertinya mereka membunuh orang-orang yang telah memprovokasi dan menekan umat lain serta Harun untuk menyembah berhala.
Views: 62