Laporan Pertanggungjawaban (Jelajah PL 376)

Keluaran 38:21-31

Setelah semua sudah selesai dibangun, selanjutnya dibuat semua perhitungan atau rekapitulasi. Pembuatan Kemah Suci memerlukan biaya yang cukup besar. Orang Israel telah diberkati oleh Tuhan bagi pekerjaan itu. Mereka memberi untuk Kemah Suci dan diberkati kembali oleh Tuhan. Untuk pekerjaan Tuhan, Tuhan menyediakan dananya, dari umat sendiri. Dengan hati yang tulus, umat Israel memberikan persembahan.

Tiga logam yang banyak diperlukan adalah emas, perak dan tembaga. Emas yang dipakai adalah hasil persembahan unjukan sebanyak dua puluh sembilan talenta. Satu talenta sama dengan tiga ribu syikal. Satu syikal sama dengan sebelas koma empat gram. Tiga ribu syikal bisa dihitung rata-rata sekitar tiga puluh empat kilogram. Jika ada kesempatan, pembaca bisa menghitung jumlah persembahan ini dengan perhitungan harga emas terbaru saat ini. Jumlahnya sangat besar dan mahal, tetapi tidak memberatkan bangsa Israel.

Tuhan memberkati bangsa Israel, tetapi perlu ada kerelaan untuk mempersembahkan kepada Tuhan. Kita saat ini juga diberkati oleh Tuhan. Tetapi ketika memberi persembahan kepada Tuhan, kita juga perlu hati yang rela.

Untuk perak, setiap orang diwajibkan untuk memberi sebeka atau setengah syikal menurut syikal kudus. Ukuran syikal kudus adalah ukuran standar yang diterima di Kemah Suci. Orang-orang Israel yang sudah didaftar dan berumur dua puluh tahun ke atas dihitung ada enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang. Perak menjadi simbol penebusan, sehingga setiap orang diwajibkan untuk memberikan perak ini. Berbeda dengan emas, yang disebut sebagai persembahan unjukan atau persembahan sukarela.

Dari catatan ini, kita melihat pola yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa, untuk menghitung semua yang sudah dipakai dan dilakukan. Ini seperti laporan pertanggungjawaban pelaksanaan proyek, supaya semua bisa dilihat, terbuka dan transparan. Di gereja sebenarnya perlu diberlakukan pola seperti ini, karena gereja milik Tuhan. Kemah Suci menjadi milik Tuhan dan milik umat Israel, sehingga mereka juga perlu tahu semua biaya dan segala sesuatu yang sudah dikerjakan.

Akhirnya orang Israel menyelesaikan pekerjaan itu. Sebagai orang percaya, kita perlu belajar dari kerjasama yang dilakukan oleh orang Israel ini, demi terlaksananya proyek pelayanan Tuhan. Musa mendapatkan perintah untuk membuat segala sesuatu yang diperlukan untuk ibadah simbolik. Musa melakukan dan menyelesaikannya sesuai dengan ketentuan dari Tuhan. Tuhan tidak membangun secara langsung. Tuhan memakai umat-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Pola seperti ini perlu kita tiru dan kembangkan di dalam pelayanan di gereja. Gereja adalah milik Tuhan dan umat-Nya, bukan milik pribadi seseorang. Sangat indah jika bisa dikerjakan bersama-sama di dalam Tuhan. Diperlukan koordinasi yang baik, sehingga semuanya berjalan dengan baik, jujur dan lancar. Ketika semua umat mementingkan pekerjaan Tuhan dan fokus kepada Tuhan, maka pekerjaan Tuhan akan terselesaikan dengan baik.

Views: 26

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top