Keluaran 13:11-22
Anak yang dididik dengan baik, akan menjadi orang yang baik juga. Salah satu contoh di dalam Alkitab adalah Timotius. Meskipun ayah Timotius adalah orang Yunani yang tidak percaya kepada Tuhan, tetapi ibu Timotius adalah seorang yang beriman kepada Tuhan. Hasilnya, di dalam 2 Timotius 3:15 dikatakan, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”
Ibu Timotius telah memberikan pengajaran yang baik kepada Timotius, sehingga Timotius terbiasa dengan pengajaran Kitab Suci. Satu hal yang bisa kita berikan kepada anak-anak adalah menanamkan kepada mereka untuk terbiasa membaca Kitab Suci. Ketika anak itu belum bisa membaca, maka kita bisa membacakan Kitab Suci. Ketika anak itu sudah bisa membaca, maka kita bisa memberi mereka Alkitab untuk dibaca sendiri, setiap hari. Anak-anak akan rutin membaca Alkitab, jika orang tuanya melakukan hal yang sama.
Orang Israel keluar dari tanah Mesir dan Tuhan menuntun mereka. Memang Tuhan menuntun umat Israel tidak langsung menuju ke tanah Kanaan, tetapi melewati jalan memutar. Jika mereka langsung menuju ke tanah Kanaan dengan singkat, maka mereka akan menghadapi peperangan. Jika budak diperhadapkan dengan peperangan, maka mereka akan kalah atau bahkan mengalah. Mereka sudah terbiasa dianiaya, bukan terbiasa untuk menjadi pemenang. Karena itu, Tuhan ingin mendidik mental bangsa Israel, supaya menjadi bangsa pemenang, bukan bangsa budak.
Sama dengan manusia yang lain, sudah lama menjadi budak dosa. Ketika mereka keluar dari dosa mereka, maka mereka harus diajar untuk bertumbuh dalam iman. Jika langsung masuk dala peperangan iman, maka potensi untuk mereka kembali kepada dosa, sangat besar. Bangsa Israel perlu sadar bahwa mereka tidak tergantung dengan bangsa Mesir, tetapi bergantung kepada Tuhan. Selain itu Tuhan berencana untuk bertemu dengan bangsa Israel di gunung Sinai atau gunung Horeb. Tuhan bisa saja menunjukkan jalan yang tidak mulus, dengan tujuan supaya iman kita bertumbuh.
Di dalam Mazmur 119:67 dikatakan, “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.” Sedangkan di dalam Mazmur 119:71 dikatakan, “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” Sebenarnya bangsa Israel siap untuk berperang, ketika keluar dari tanah Mesir. Tetapi untuk menghadapi peperangan, perlu persiapan yang matang, supaya tidak mengalami kekalahan.
Ketika berperang, orang percaya tidak melawan darah dan daging. Ketika kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka kita sedang memasuki peperangan rohani. Ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, maka tulang-tulang Yusuf dibawa juga. Tulang-tulang ini menjadi simbol iman bagi merea. Ketika orang Israel melihat tulang-tulang Yusuf, seharusnya mereka teringat akan janji Tuhan, bahwa Tuhan akan membawa mereka keluar dari Mesir. Penyertaan Tuhan terhadap mereka diperlihatkan melalui tiang awan pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam.
Views: 40