Keistimewaan Tabut Perjanjian (Jelajah PL 372)

Keluaran 37:1-9

Di pasal ini dijelaskan mengenai pembuatan tabut. Orang yang membuat tabut perjanjian ini sudah diperlengkapi dengan keahlian oleh Tuhan. Setiap kita bisa melakukan banyak hal bagi Tuhan. Meskipun mungkin kita tidak diperlengkapi dengan keahlian khusus, tetapi kita masih bisa melakukan hal-hal yang sederhana. Kita juga diingatkan dengan seorang anak yang hanya memiliki lima roti dan dua ikan, pada akhirnya bisa sangat berguna bagi lebih dari lima ribu orang yang sedang kelaparan. Kita mungkin tidak bisa melakukan banyak hal. Tetapi kita bersedia dan mau, menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan memperlengkapi kita.

Tabut perjanjian menjadi pusat bagi ibadah simbolik pada waktu itu. Tabut ini melambangkan kehadiran Tuhan. Tabut ini sangat disucikan. Daud pernah mengangkut tabut ini dengan lembu. Ketika kereta oleng dan tabut akan jatuh, Uza mengulurkan tangan dengan niat baik supaya tabut itu tidak jatuh ke tanah. Karena hal itu, Uza mati. Peristiwa ini mengajarkan kepada bangsa Israel tentang kekudusan Tuhan. Tabut itu menjadi simbol bagi Tuhan.

Karena itu, tabut ini dibuat secara khusus. Tabut disalut dengan emas dan tutup pendamaiannya terbuat dari emas murni. Di atasnya dipahat dua kerub dengan sayap yang saling membentang. Kerubnya saling berhadap-hadapan sebagai simbol menaungi atau menjaga hadirat Tuhan itu. Kotak tabut itu bukan Tuhan dan manusia tidak diperkenankan untuk menyembah benda itu. Orang Israel pernah menjadikan tabut ini sebagai berhala, pada zaman Hakim-hakim.

Ketika Samuel masih kecil dan Eli menjadi imam, terjadi pertempuran antara orang Israel dengan orang Filistin. Orang Israel kalah karena mereka meninggalkan Tuhan. Mereka tidak bertobat, tetapi justru membawa tabut Tuhan dalam peperangan dan memposisikannya sebagai jimat. Memang tabut perjanjian ini melambangkan kehadiran Tuhan, tetapi simbol tidak akan mungkin menggantikan hakikatnya. Mereka membawa tabut perjanjian, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan, maka semua usaha mereka menjadi sia-sia.

Pada akhirnya orang Israel kalah dalam pertempuran dan tabut itu direbut oleh orang Filistin. Di dalam Ibrani 9:4 dijelaskan mengenai isi tabut perjanjian, “Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas, di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.” Tiga benda unik dan spesial itu ada di dalam kotak tabut perjanjian.

Bait Suci bisa dibangun kembali, tetapi tabut perjanjian akan sulit untuk didapatkan kembali. Saat ini, tidak ada seorang pun yang tahu bentuk kerub. Kita juga tidak pernah melihat manna, tongkat Harun dan juga dua loh batu. Tabut perjanjian ini sudah tidak ditemukan semenjak Nebukadnezar menghancurkan Bait Suci. Tabut perjanjian tidak bisa dibuat ulang dan juga susah untuk ditemukan kembali. Tabut perjanjian sudah lewat masa. Yang paling penting kita harus sadar bahwa kehadiran Tuhan tidak lagi disimbolkan, tetapi Ia ada di dalam hati setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top