Keluaran 37:10-29
Di ruang maha kudus ditempatkan tabut perjanjian. Di ruang kudus, ada perabot-perabot lain yang perlu dibuat. Ruang maha kudus dengan ruang kudus dipisahkan dengan tabir. Di ruang kudus ada beberapa perabot, seperti: meja roti sajian. Fungsi meja roti sajian ini untuk menyediakan roti kudus. Imam bertugas untuk memastikan setiap hari tersedia roti. Para imam bekerja di ruang kudus ini dan mereka perlu makanan untuk menunjang pekerjaan serta pelayanan mereka. Roti ini tidak dipersembahkan dengan tujuan untuk memberi makan Tuhan.
Daud pernah memakan roti ini, pada waktu ia lari dari kejaran Saul. Pada waktu itu Daud meminta roti dari imam. Imam itu berkata kepada Daud bahwa pada waktu itu tidak ada roti selain roti kudus. Daud tetap meminta roti itu dan imam memberikan roti itu kepada Daud. Artinya, roti itu memang bisa dimakan. Roti itu juga memiliki makna simbolis. Makna ini menjadi jelas ketika Tuhan Yesus menyatakan diri sebagai roti hidup.
Perabot selanjutnya adalah kandil. Secara persis, kita tidak tahu bentuk dari kandil ini. Dijelaskan bahwa ada tiga cabang di kiri dan tiga cabang di sebelah kanan. Kemungkinan kandil ini memiliki tujuh tempat api. Kandil ini berfungsi untuk menerangi ruang kudus. Tanpa kandil, para imam tidak akan bisa melakukan pekerjaannya di ruang kudus itu. Secara simbolis, kandil ini menjelaskan mengenai terang. Jika tidak ada terang, maka tidak ada yang bisa dikerjakan. Gereja juga diibaratkan sebagai kaki dian. Gereja seharusnya menjadi lembaga yang bisa memancarkan terang.
Perabot berikutnya adalah tempat pembakaran ukupan. Ukupan menjadi gambaran doa, yang disampaikan kepada Tuhan. Ketika kita berdoa, diibaratkan seperti wangi-wangian yang diberikan kepada Tuhan. Hal ini menggambarkan bahwa Tuhan senang ketika kita berdoa kepada-Nya. Tuhan Yesus sering memberi pengajaran tentang berdoa. Secara khusus, Tuhan Yesus mengajarkan doa kepada para murid. Tuhan Yesus juga memberikan beberapa perumpamaan untuk mengajarkan para murid berdoa. Dalam peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Yesus sebagai manusia, Ia juga berdoa. Tuhan menyebut Bait Suci sebagai Rumah Doa. Umat Tuhan juga dikenal sebagai umat yang berdoa. Ketika kita berdoa, maka Tuhan akan bekerja.
Selanjutnya ada minyak urapan serta ukupan. Hari ini banyak orang yang mencoba untuk membuat serta menjual minyak urapan. Tetapi minyak urapan yang dijelaskan di dalam Alkitab sangat berbeda dengan minyak urapan yang ada pada saat ini. Dari bahan dasar yang digunakan saja berbeda. Minyak urapan ini dibuat dengan tujuan khusus, tidak untuk dipakai secara sembarangan.
Di dalam Keluaran 30:31-32 dikatakan, “Dan kepada orang Israel haruslah kaukatakan demikian: Inilah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus bagi-Ku di antara kamu turun-temurun. Kepada badan orang biasa janganlah minyak itu dicurahkan, dan janganlah kaubuat minyak yang semacam itu dengan memakai campuran itu juga: itulah minyak yang kudus, dan haruslah itu kudus bagimu.”
Minyak urapan ini dikhususkan untuk imam, nabi dan raja. Jika dipakai oleh orang biasa, maka ia harus dihukum mati. Hal ini sangat berbeda dengan praktik di beberapa gereja hari ini yang menggunakan secara bebas minyak yang mereka sebut sebagai “minyak urapan”.
Views: 24