Jabatan Imam (Jelajah PL 335)

Keluaran 28:1-43

Pasal ini menjelaskan mengenai posisi imam dan berbagai macam hal yang dipakai oleh imam itu. Imam adalah salah satu dari tiga jabatan penting di Perjanjian Lama. Dua jabatan penting yang lain adalah raja dan nabi. Untuk pelantikan ketiga jabatan ini, perlu ritual pengurapan. Istilah Mesias, yang artinya “yang diurapi” merupakan orang yang memegang ketiga jabatan ini sekaligus. Karena itu, di dalam Perjanjian Baru, Yesus disebut sebagai Kristus atau Mesias, memiliki tiga jabatan ini. Hari ini, sebenarnya tidak ada istilah “hamba Tuhan yang diurapi.” Jika ada penyebutan seperti itu, tanpa sadar mereka ingin menyaingi atau menggantikan Sang Mesias.

Seorang nabi memiliki tugas untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat. Firman itu diilhamkan oleh Tuhan kepada nabi, selanjutnya nabi akan menyampaikan firman itu kepada umat. Raja memiliki tugas mewakili Tuhan untuk menjalankan hukum dan keadilan Tuhan atas manusia. Baik raja maupun nabi, tugas utamanya adalah mewakili Tuhan untuk manusia. Sedangkan imam, tugas utamanya adalah mewakili manusia menghadap kepada Tuhan. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, manusia tidak memiliki akses untuk menghadap kepada Tuhan secara langsung.

Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan telah menegaskan bahwa ada pembatasan antara Tuhan yang maha suci dengan manusia yang penuh dosa. Jika manusia ingin datang menghadap Tuhan, maka ia harus melalui pengantara. Di dalam Perjanjian Lama, pengantara itu menjadi tugas imam. Bangsa Israel perlu imam, untuk mewakili mereka datang kepada Tuhan. Satu kali dalam setahun, ada Imam Besar yang mewakili bangsa Israel datang menghadap Tuhan untuk mendamaikan umat-Nya di hadapan Tuhan. Ia datang membawa korban, menyembelih lembu atau domba, untuk mendamaikan umat di hadapan Tuhan.

Harun ditunjuk untuk menduduki jabatan Imam Besar dan keturunannya menjadi imam-imam. Jika Harun mati, maka anak Harun yang paling tua akan menjadi Imam Besar. Di dalam Perjanjian Baru, tidak ada lagi satu keluarga yang dikhususkan untuk menjadi imam. Yesus Kristus yang menjadi Imam Besar. Ibrani 4:14-15 menyatakan, “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

Yesus Kristus mewakili umat-Nya di hadapan Bapa. Karena itulah, Yesus Kristus perlu turun menjadi manusia. Awalnya Dia setara dengan Bapa. Di dalam Filipi 2:6-7 dikatakan, “…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”

Yesus Kristus perlu menjadi manusia, karena Ia harus mewakili manusia di hadapan Tuhan. Manusia tidak bisa diwakili dengan makhluk lain. Manusia harus diwakili oleh manusia. Tetapi semua manusia telah berdosa dan tidak layak menghadap Tuhan. Karena itu, harus Tuhan sendiri yang turun menjadi manusia, yang akhirnya mewakili manusia, dalam wujud Tuhan Yesus Kristus.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top